Cari Blog Ini

Sabtu, 28 November 2015

Zina

Billah
  Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 





“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”
 

 Zina
“Wahai umat Muhammad, tidak ada yang lebih tersinggung
(ghirah) melebihi Allah ketika seorang hamba laki-laki dan
perempuan berzina. Hai umat Muhammad seandainya kalian
mengetahui apa yang aku ketahuiapa yang aku ketahui niscaya
kalian akan banyak menangis dansedikit tertawa.”
 
KEMUDIAN, Rasulullah mengangkatkedua tangannya dan berkata, “Ya
Allah, apakah hal ini sudah akusampaikan?” (HR. Bukhari dan
Muslim)
 
Ada rahasia yang penting dibalik penyebutan dosa besar zina pada
saat shalat kusuf. Yaitu maraknya perzinaan adalah tanda-tanda
akan hancurnya dunia dan semakin dekatnya hari kiamat, dan
gerhana adalah satu satu bentuk tanda kiamat.
 
Imam al Qurthubi dalam kitabnya
al-Mufhim Limaa Asykala min
Talkhiishi Muslim, dalam
mengomentari hadits Anas di atas,
mengatakan:
 
“Dalam hadits ini terdapat tanda
kenabian, yaitu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memberitahukan
beberapa perkara yang akan terjadi, lalu secara khusus telah
terjadi pada zaman sekarang ini.” (Fathul Baari: 1/179)
 
Kalau hal ini telah terjadi pada zaman imam al Qurthubi, maka
pada zaman kita sekarang ini lebih  banyak lagi, mengingat semakin
banyaknya kebodohan terhadap dien dan semakin tersebarnya
kerusakan di antara manusia. Pada akhir zaman banyak orang
tidak malu-malu lagi melakukan zina. Zina tidak lagi dianggap
sebagai sesuatu yang hina dan memalukan. Hal ini dikarenakan
banyaknya tontonan zina dan banyaknya orang yang berzina.
Sehingga ketika seorang laki-laki ketahuan berzina terasa tidak ada
beban asal bertanggungjawab mau menikahi wanita zinanya.
Wal ‘iyadl Billah! Diriwayatkan dalam Shahih
 
Bukhari, Abu Malik al Asy’ari bahwa dia mendengar Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sungguh ada dari umatku
beberapa kaum yang menghalalkan (menganggap halal
perzinahan, sutera, minuman keras, dan musik-musik.” (HR.
Bukhari)
 
Makna yastahilluuna
(menghalalkan), menurut Ibnul ‘Arabi adalah mereka meyakininya
sebagai sesuatu yang halal, sehingga mereka terus-menerus melakukannya tanpa beban,
seolah-olah menikmati sesuatu yang halal. (Disarikan dari ucapan
Ibnul ‘arabi dari Fathul Baari: 16/61 dari Maktabah Syamilah)
 
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallah ‘anhu, dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Demi Allah yang diriku
di tangan-Nya, tidaklah akanbinasa umat ini sehingga orang-
orang lelaki menerkam wanita di tengah jalan (dan
menyetubuhinya) dan di antara mereka yang terbaik pada waktu
itu berkata, “alangkah baiknya kalau saya sembunyikan wanita ini
di balik dinding ini.” (HR. Abu Ya’la. Al Haitsami berkata, “perawi-
perawinya shahih.” Lihat Majmu’ Zawaid: 7/331)
 
Dan pada akhri zaman, setelah
lenyapnya kaum muslimin, tinggallah orang yang jelek yang
seenaknya saja melakukan persetubuhan seperti keledai.
 
Diriwayatkan dari al-Nawwas
radliyallah ‘anhu: “Dan ingatlah manusia-manusia
yang buruk yang seenaknya saja melakukan persetubuhan seperti
keledai. Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang.” (HR.
Muslim) Gambaran semacam ini sudah
nampak di negeri kita, sebagaimana yang dilakukan para
pelacur yang menjajakan dirinya di
pinggir-pinggir jalan, di beberapa tempat keramaian atau taman
kota, dan juga yang terjadi di pinggir-pinggir pantai, tempat
wisata. Tapi, jika dibandingkan di Barat mungkin belum lah separah
di sana. Namun, tidak menutup kemungkinan yang di Barat pun
akan terjadi di sini, sebagaimana fenomena akhir-akhir ini terjadi,
sebagian orang sudah berani merekam perbuatan bejatnya
bersama wanita zinanya. Maka mungkin saja, zina di jalan-jalan
dapat terjadi. Dari Abdullah bin Umar radliyallah
‘anhuma, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sampai orang-orang
bersetubuh di jalan-jalan seperti layaknya keledai.” Aku (Ibnu
‘Umar) berkata, “Apa betul ini terjadi?”. Beliau lantas menjawab,
“Iya, ini sungguh akan terjadi.” Ibnu Abbas radliyallah ‘anhuma
berkata: “Mereka pada masa jahiliyah memandang zina yang
lakukan dengan sembunyi-sembunyi tidaklah mengapa.
Namun, mereka memandang buruk zina yang dilakukan dengan
terang-terangan. Lalu Allah mengharamkan zina yang
dilakukan dengan sembunyi- sembunyi dan terang-terangan.” 

(Dinukil dari Fathul
Baari).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly   1 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu. Bismillahirrahmanirrahim Allahummashalli 'al...