Cari Blog Ini

Selasa, 17 Juni 2014

Takdir

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 





“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”




Takdir

TAKDIR MANUSIA TELAH DITETAPKAN
عن أبي عبدالرحمن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قال حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو الصادق المصدوق " إن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة ثم علقه مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك , ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح , ويؤمر بأربع كلمات : بكتب رزقه , وأجله , وعمله , وشقي أم سعيد . فوالله الذي لا إله غيره إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار , وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل الجنة
Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.

[Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643]


Kalimat, “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya ” maksudnya yaitu Air mani yang memancar kedalam rahim, lalu Allah pertemukan dalam rahim tersebut selama 40 hari. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, “Nutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan seorang manusia, maka nutfah tersebut mengalir pada seluruh pembuluh darah perempuan sampai kepada kuku dan rambut kepalanya, kemudian tinggal selama 40 hari, lalu berubah menjadi darah yang tinggal didalam rahim. Itulah yang dimaksud dengan Allah mengumpulkannya” Setelah 40 hari Nutfah menjadi ‘Alaqah (segumpal darah)

Kalimat, “kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya” yaitu Malaikat yang mengurus rahim

Kalimat "Sesungguhnya ada seseorang diantara kamu melakukan amalan ahli surga........" secara tersurat menunjukkan bahwa orang tersebut melakukan amalan yang benar dan amal itu mendekatkan pelakunya ke surga sehingga dia hampir dapat masuk ke surga kurang satu hasta. Ia ternyata terhalang untuk memasukinya karena taqdir yang telah ditetapkan bagi dirinya di akhir masa hayatnya dengan melakukan perbuatan ahli neraka. Dengan demikian, perhitungan semua amal baik itu tergantung pada apa yang telah dilakukannya. Akan tetapi, bila ternyata pada akhirnya tertutup dengan amal buruk, maka seperti yang dikatakan pada sebuah hadits: "Segala amal perbuatan itu perhitungannya tergantung pada amal terakhirnya." Maksudnya, menurut kami hanya menyangkut orang-orang tertentu dan keadaan tertentu. Adapun hadits yang disebut oleh Imam Muslim dalam Kitabul Iman dari kitab shahihnya bahwa Rasulullah berkata: " Seseorang melakukan amalan ahli surga dalam pandangan manusia, tetapi sebenarnya dia adalah ahli neraka." Menunjukkan bahwa perbuatan yang dilakukannya semata-mata untuk mendapatkan pujian/popularitas. Yang perlu diperhatikan adalah niat pelakunya bukan perbuatan lahiriyahnya, orang yang selamat dari riya' semata-mata karena karunia dan rahmat Allah Ta'ala.

Kalimat " maka demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya ada seseorang diantara kamu melakukan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. " Maksudnya bahwa, hal semacam ini bisa saja terjadi namun sangat jarang dan bukan merupakan hal yang umum. Karena kemurahan, keluasan dan rahmat Allah kepada manusia. Yang banyak terjadi manusia yang tidak baik berubah menjadi baik dan jarang orang baik menjadi tidak baik.

Firman Allah, “Rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku” menunjukkan adanya kepastian taqdir sebagaimana pendirian ahlussunnah bahwa segala kejadian berlangsung dengan ketetapan Allah dan taqdir-Nya, dalam hal keburukan dan kebaikan juga dalam hal bermanfaat dan berbahaya. Firman Allah, QS. Al-Anbiya’ : 23, “Dan Dia tidak dimintai tanggung jawab atas segala tindakan-Nya tetapi mereka akan dimintai tanggung jawab” menyatakan bahwa kekuasaan Allah tidak tertandingi dan Dia melakukan apa saja yang dikehendaki dengan kekuasaa-Nya itu.

Imam Sam’ani berkata : “Cara untuk dapat memahami pengertian semacam ini adalah dengan menggabungkan apa yang tersebut dalam Al Qur’an dan Sunnah, bukan semata-mata dengan qiyas dan akal. Barang siapa yang menyimpang dari cara ini dalam memahami pengertian di atas, maka dia akan sesat dan berada dalam kebingungan, dia tidak akan memperoleh kepuasan hati dan ketentraman. Hal ini karena taqdir merupakan salah satu rahasia Allah yang tertutup untuk diketahui oleh manusia dengan akal ataupun pengetahuannya. Kita wajib mengikuti saja apa yang telah dijelaskan kepada kita tanpa boleh mempersoalkannya. Allah telah menutup makhluk dari kemampuan mengetahui taqdir, karena itu para malaikat dan para nabi sekalipun tidak ada yang mengetahuinya”.

Ada pendapat yang mengatakan : “Rahasia taqdir akan diketahui oleh makhluk ketika mereka menjadi penghuni surga, tetapi sebelumnya tidak dapat diketahui”.

Beberapa Hadits telah menetapkan larangan kepada seseorang yang tdak mau melakukan sesuatu amal dengan alasan telah ditetapkan taqdirnya. Bahkan, semua amal dan perintah yang tersebut dalam syari’at harus dikerjakan. Setiap orang akan diberi jalan yang mudah menuju kepada taqdir yang telah ditetapkan untuk dirinya. Orang yang ditaqdirkan masuk golongan yang beruntung maka ia akan mudah melakukan perbuatan-perbuatan golongan yang beruntung sebaliknya orang-orang yang ditaqdirkan masuk golongan yang celaka maka ia akan mudah melakukan perbuatan-perbuatan golongan celaka sebagaimana tersebut dalam Firman Allah :
“Maka Kami akan mudahkan dia untuk memperoleh keberuntungan”.
(QS. Al Lail :7)

“Kemudian Kami akan mudahkan dia untuk memperoleh kesusahan”.
(QS.Al Lail :10)

Para ulama berkata : “Al Qur’an, lembaran, dan penanya, semuanya wajib diimani begitu saja, tanpa mempersoalkan corak dan sifat dari benda-benda tersebut, karena hanya Allah yang mengetahui”.

Allah berfirman : “Manusia tidak sedikit pun mengetahui ilmu Allah, kecuali yang Allah kehendaki”.(QS. Al Baqarah : 255)



 Wallahu'alam
Barakallahu Fikum 




Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu 
 
 

 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Hanya Titipan

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 





“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”



TITIPAN...

Alkisah...
Tersebutlah seorang ibu muda, istri shahabat Thalhah ra, yang kelak dijanjikan Rasulullah saw sebagai salah seorang wanita shalihah yang dijamin masuk surga tanpa hisab -- karena keimanannya yang luar biasa atas "titipan" Allah...
Dan, inilah kisahnya, yang disarikan dari kitab "HILYAT AL-AWLIYA" karya Abu Nu'aim Al-Ishfahani...

Rumaysa bimbang sejenak...
Anaknya baru saja meninggal, setelah berminggu-minggu sakit tanpa terobati. Sedangkan, para tetangga terdengar ramai mengelu-elukan pasukan Islam yang baru kembali dari peperangan dengan kemenangan besar.

Rumaysa bergegas ke luar rumah. Lalu ditanyainya salah seorang tetangga, apakah suaminya termasuk yang selamat. Tetangga itu mengiakannya.
Rumaysa bimbang lagi...
Tapi, diputuskannya untuk tidak ikut para tetangga yang beramai-ramai menyambut pahlawan masing-masing.

Ia balik ke rumah. Dipangkunya jenazah kecil anaknya, dipindahkannya ke kamar belakang. Diselimutinya dengan rapi. Lalu ia segera mandi. Membereskan rumah, merapikan tempat tidur, dan mempersiapkan makanan seadanya.

Begitu suaminya datang, ia langsung menyambutnya dengan wajah suka-cita. Ia tanyai keadaan suaminya. Dan, penuh telaten, disekanya tubuh suaminya dengan air hangat. Diperbannya luka yang ada dengan kain bersih. Disalinnya dengan baju baru. Terus diajaknya makan sambil disuapinya. Sambil bercengkerama. Lalu diajaknya ke tempat tidur dan berhubungan dengan penuh gairah selayaknya suami-istri.

Selepas itu, suaminya tiba-tiba ingat kepada anaknya. Ia heran, rasanya dari tadi ia tidak mendengar suara anaknya, apalagi melihatnya.

Rumaysa bimbang, tapi segera ia mengalihkan pertanyaan suaminya.
Sahutnya:
“Begini, Kakanda… Ada tetangga kita, yang bertahun-tahun lalu mendapat titipan dari seorang saudagar. Tapi, ketika kemarin dulu utusan sang saudagar datang mengambil titipan itu, si tetangga kita tidak mau mengembalikannya lagi. Bagaimana kalau menurut Kakanda tentang titipan ini?”
“Harus dikembalikan,” tegas suaminya. “Sebab, titipan itu kan sebenarnya bukan hak milik si tetangga!”
“Tidak boleh dipertahankan, ya, Kakanda…” Rumaysa memancing.
“Tidak boleh, dosa! Harus ikhlas! Kembalikan ke yang empunya!”
“Eng.., omong-omong, Kakanda.., kalau anak kita, titipan atau bukan…?”
“Ya titipan, karena hakikatnya ia kepunyaan Allah!”
“Kalau titipan, artinya.., kalau Allah mengutus malaikat-Nya untuk mengambil kembali anak kita.., maka kita harus ikhlas mengembalikannya…?”
“Ya harus ikhlas, la hawla…!”
“Tapi, eh..,” sambung suaminya. “Omong-omong, memangnya kenapa dengan anak kita.., mana dia sebenarnya?”

Rumaysa tiba-tiba menangis. Tapi, dengan tegar lalu diceritakannya, bahwa anak mereka mula-mula sakit. Berketerusan, tanpa terobati. Hingga akhirnya tadi meninggal, pas ketika para tetangga ramai mengelu-elukan kemenangan pasukan Islam dari medan perang.

Katanya sambil tersengguk:
“Saya ikhlas, Kakanda.., saya tahu, ini memang takdir Allah.., innalillahi...!"
Suami Rumaysa hanya tertegun...
“Innalillahi wainnailaihi roji’un…”


Wallahu'alam
Barakallahu Fikum 




Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu 
 
 

 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Fitnah

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 





“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”


 Fitnah

FITNAH

adalah Perkara yang dilakukan untuk mengetahui kebaikan atau keburukan sesuatu yg mengada-ada, bisa juga al ikhtibar( Ujian), bisa juga al ibtila( coba'an), bisa juga berarti kiamat, bisa juga berarti perkara yang menyebabkan perselisihan/peperangan, bisa juga berarti pembunuhan hak2,bisa juga berarti syirik, bisa juga berlaku kemungkaran atau keburukan yang memaksa untuk kembali kufur, jauh dari nilai agama.

Dasar2 hukum:

1). "Tidak masuk syurga orang yang suka menyebarkan fitnah." (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim).
2). "Akan berlaku perselisihan dan peperangan, orang yang melihatnya lebih baik dari orang yang menyebabkannya ia berlaku." (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim).

3). silahkan baca-> (surah Toha: 40 dan al-Ankabut:3), (surah al-Ankabut:10, surah az-Zariat:14 dan surah an-Nahl:110), (at-Taubah:49), (at-Taubah:48 dan ali-Imran:7), (an-Nisa:101 dan Yunus:83),(al-Maaidah:49 dan al-Isra’:73), (al-Maaidah:41) dan(al-Qalam:6). (al anfal 28).

4). "Seorang manusia masing-masing membuat janji dan hampir tidak terdapat seorang pun yang menunaikan janjinya." ( Hadis syahih).

5). Suatu hari seorang Arabi datang menemui Rasul SAW dan bertanya, "Bilakah akan berlaku kiamat?" Maka baginda menjawab, "Bila amanah di sia-siakan maka tunggulah kiamat (kehancuran)." Arabi itu bertanya lagi, "Bagaimanakah amanah disia-siakan?" Rasul SAW bersabda, "Sekiranya sesuatu urusan itu diserahkan kepada bukan ahlinya maka tunggulah kiamat (yakni kehancuran)." (Hadis syahih).

6)."Masa akan menjadi dekat (pendek), ilmu akan diangkat, fitnah akan lahir, dicampakkan akan sifat bakhil dan berlaku dengan banyaknya ‘harju’. Maka mereka bertanya: Wahai Rasul, apakah maksud harju. Baginda menjawab: harju adalah pembunuh." ( Hadis syahih).

7). "Bersegeralah kamu mengerjakan amalan-amalan bagi menolak fitnah yang datang seperti kegelapan malam yang gelap gelita. Pada sebelah pagi seseorang itu beriman dan pada sebelah petangnya ia menjadi kafir dan pada sebelah petangnya ia beriman dan pada sebelah paginya ia menjadi kafir. Dia menjual agamanya dengan harta benda dunia."( Hadis syahih).

8). dan masih banyak Lagi... yang saya belum tau...!

Pesan kesan:
maka perlulah umat Islam hari ini memperkuat dan membuat benteng pertahanan kita supaya tidak mudah terpedaya dengan segala macam fitnah yang disebutkan tadi. Perhatikan Firman Allah swt ini,
"Jagalah olehmu akan fitnah yang tidak menimpa ke atas mereka yang zalim semata-mata dan ketahuilah bahawa Allah sangat dahsyat siksaan Nya." (al Anfal 25)
Mengerikan sekali kan,.. Naudzubillahimin dzalik, takutlah menjadi tukang fitnah, dan jangan mencoba untuk menjadi tukang fitnah...

Wallahu'alam
Barakallahu Fikum 




Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu 
 


 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun


Mukjizat Sholat Dan Doa Kesembuhan Yang Penuh Berkah

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 





“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”


Mukjizat Sholat Dan Doa
Kesembuhan Yang Penuh Berkah


Ketika cobaan atau musibah menghampiri kita, seolah diterjang badai kehidupan. Banyak yang menyangka bahwa cobaan atau musibah itu adalah adzab dari Allah, dianggapnya sebagai murka Allah. Padahal jika kita renungkan lebih dalam, sebenarnya selagi kita masih hidup, Allah berkenan memberikan kesempatan agar kita memperbaiki kesalahan yang kita lakukan. Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak pernah memberikan siksaan melainkan 'sentilan kecil' bagi kita hambaNya yang lalai dan lupa diri untuk kembali ke jalan yang benar. 'Sesungguhnya Allah tidak pernah memberikan siksa kepada seseorang walaupun sebesar zarrah sekalipun dan jika ada kebaikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan dari sisiNya pahala yang besar.' (QS. an-Nisaa' : 40).

Itulah yang terjadi pada seorang Ibu yang mengasuh anaknya seorang diri sampai kemudian putranya menginjak dewasa harus masuk rumah sakit karena penyakit kronis yang dideritanya. Setelah dilakukan pemeriksaan putranya dinyatakan oleh dokter bahwa sakit yang dideritanya harapan untuk sembuhnya sangatlah tipis.

Menurut dokter agar memenuhi keinginan putranya dan berdoa, 'Siapa tahu ada harapan untuk sembuh, Allah Maha Menyembuhkan Ibu.' begitu tutur dokternya. Tentu saja hal itu membuat hati sang ibu menjadi sangat bersedih, apa yang dituturkan oleh dokter menjadi teringat bagaimana dulu ketika dirinya menjaga dan merawat suami nya dan akhirnya meninggal dunia justru ditengah kebahagiaan keluarga yang dirasakannya. Kesedihan yang dirasakan akan berpisah dengan putranya selama-lamanya. Seolah tiada lagi harapan yang tersisa orang yang dicintai menemani hidupnya.

Ia kemudian berisiatif shodaqoh untuk Rumah Amalia berharap keridhaan Allah untuk kesembuhan putranya. Dua pekan kemudian ada kabar yang cukup menggembirakan, dokter telah memberitahukan kepada sang ibu bahwa putranya memiliki harapan untuk disembuhkan dan keadaan sedikit demi sedikit telah membaik.

Ahirnya putra beliau telah keluar dari rumah sakit dalam keadaan sehat walfiat. Semuanya sangat berbahagia dan bersyukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas kesembuhannya yang penuh berkah. Obatilah orang yang sakit dengan shodaqoh, bentengilah harta kalian dengan zakat dan tolaklah bencana dengan berdoa (HR. Baihaqi).

Wallahu'alam
Barakallahu Fikum 




Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu 
 
 

 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Debu di kaka kuda

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 




“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”


Syeikh Muhyiddin Abdul Qodir Jilani berkata:

“qodami ha za ‘ala roqobatin kulli waliyyin” iaitu setiap tengkuk para wali berada di bawah tapak kaki dia belaka. Ulama’ – ulama’ sufi atau semua wali dari zaman Nabi Adam sampai kiamat, semua wali duduk di bawah kaki Syeikh Muhyiddin Abdul Qodir Jilani belaka.
Tapi ketika muridnya bertanya kepada Syeikh Muhyiddin Abdul Qodir Jilani,
“apa bandingan tuan syeikh dengan Rasulullah Shalllahu alaihi wasallam dan apa pula bandingan dengan sahabat Rasulullah ”.

Jawab syeikh:
“Perbandingan aku dengan Rasulullah Shallahu alaihi wasallam , kalau Sahabat Rasulullah Shalllahu 'alahi wasallam itu Bukit Uhud, aku ni debu di kaki Bukit Uhud. Kalau sahabat Rasulullah itu kuda, aku ni debu di kaki kuda.

Lalu kita apanya di bandingkan para Sahabat Rasull

Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
Allahu..


Wallahu'alam
Wa-Baarakallaahu Fiikum jamii'an

Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu
 


 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Godaan Untuk Rabi'

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 



“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”


  Rabi'


Rabi’ bin Khaitsam adalah seorang pemuda yang terkenal ahli ibadah dan tidak mau mendekati tempat maksiat sedikit pun. Jika berjalan pandangannya teduh tertunduk. Meskipun masih muda, kesungguhan Rabi’ dalam beribadah telah diakui oleh banyak ulama dan ditulis dalam banyak kitab. Imam Abdurrahman bin Ajlan meriwayatkan bahwa Rabi’ bin Khaitsam pernah shalat tahajjud dengan membaca surat Al Jatsiyah. Ketika sampai pada ayat keduapuluh satu, ia menangis. Ayat itu artinya, “Apakah orang-orang yang membuat kejahatan (dosa) itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka sama dengan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka. Amat buruklah apa yang mereka sangka itu!”

Seluruh jiwa Rabi’ larut dalam penghayatan ayat itu. Kehidupan dan kematian orang berbuat maksiat dengan orang yang mengerjakan amal shaleh itu tidak sama! Rabi’ terus menangis sesenggukan dalam shalatnya. Ia mengulang-ngulang ayat itu sampai terbit fajar.

Kesalehan Rabi’ sering dijadikan teladan. Ibu-ibu dan orang tua sering menjadikan Rabi’ sebagai profil pemuda alim yang harus dicontoh oleh anak-anak mereka. Memang selain ahli ibadah, Rabi’ juga ramah. Wajahnya tenang dan murah senyum kepada sesama.

Namun tidak semua orang suka dengan Rabi’. Ada sekelompok orang ahli maksiat yang tidak suka dengan kezuhudan Rabi’. Sekelompok orang itu ingin menghancurkan Rabi’. Mereka ingin mempermalukan Rabi’ dalam lembah kenistaan. Mereka tidak menempuh jalur kekerasan, tapi dengan cara yang halus dan licik. Ada lagi sekelompok orang yang ingin menguji sampai sejauh mana ketangguhan iman Rabi’.

Dua kelompok orang itu bersekutu. Mereka menyewa seorang wanita yang sangat cantik rupanya. Warna kulit dan bentuk tubuhnya mempesona. Mereka memerintahkan wanita itu untuk menggoda Rabi’ agar bisa jatuh dalam lembah kenistaan.

Jika wanita cantik itu bisa menaklukkan Rabi’, maka ia akan mendapatkan upah yang sangat tinggi, sampai seribu dirham. Wanita itu begitu bersemangat dan yakin akan bisa membuat Rabi’ takluk pada pesona kecantikannya.

Tatkala malam datang, rencana jahat itu benar-benar dilaksanakan. Wanita itu berdandan sesempurna mungkin. Bulu-bulu matanya dibuat sedemikian lentiknya. Bibirnya merah basah. Ia memilih pakaian sutera yang terindah dan memakai wewangian yang merangsang. Setelah dirasa siap, ia mendatangi rumah Rabi’ bin Khaitsam. Ia duduk di depan pintu rumah menunggu Rabi’ bin Khaitsam datang dari masjid.

Suasana begitu sepi dan lenggang. Tak lama kemudian Rabi’ datang. Wanita itu sudah siap dengan tipu dayanya. Mula-mula ia menutupi wajahnya dan keindahan pakaiannya dengan kain hitam.

Ia menyapa Rabi’, “Assalaamu’alaikum, apakah Anda punya setetes air penawar dahaga?”

“Wa’alaikumussalam. Insya Allah ada. Tunggu sebentar.” Jawab Rabi’ tenang sambil membuka pintu rumahnya. Ia lalu bergegas ke belakang mengambil air. Sejurus kemudian ia telah kembali dengan membawa secangkir air dan memberikannya pada wanita bercadar hitam.

“Bolehkah aku masuk dan duduk sebentar untuk minum. Aku tak terbiasa minum dengan berdiri.” Kata wanita itu sambil memegang cangkir.

Rabi’ agak ragu, namun mempersilahkan juga setelah membuka jendela dan pintu lebar-lebar. Wanita itu lalu duduk dan minum. Usai minum wanita itu berdiri. Ia beranjak ke pintu dan menutup pintu. Sambil menyandarkan tubuhnya ke daun pintu ia membuka cadar dan kain hitam yang menutupi tubuhnya. Ia lalu merayu Rabi’ dengan kecantikannya.

Rabi’ bin Khaitsam terkejut, namun itu tak berlangsung lama. Dengan tenang dan suara berwibawa ia berkata kepada wanita itu,

“Wahai saudari, Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.” Allah yang Maha pemurah telah menciptakan dirimu dalam bentuk yang terbaik. Apakah setelah itu kau ingin Dia melemparkanmu ke tempat yang paling rendah dan hina, yaitu neraka?!

“Saudariku, seandainya saat ini Allah menurunkan penyakit kusta padamu. Kulit dan tubuhmu penuh borok busuk. Kecantikanmu hilang. Orang-orang jijik melihatmu. Apakah kau juga masih berani bertingkah seperti ini ?!

“Saudariku, seandainya saat ini malaikat maut datang menjemputmu, apakah kau sudah siap? Apakah kau rela pada dirimu sendiri menghadap Allah dengan keadaanmu seperti ini? Apa yang akan kau katakan kepada malakaikat munkar dan nakir di kubur? Apakah kau yakin kau bisa mempertanggungjawabkan apa yang kau lakukan saat ini pada Allah di padang mahsyar kelak?!”

Suara Rabi’ yang mengalir di relung jiwa yang penuh cahaya iman itu menembus hati dan nurani wanita itu. Mendengar perkataan Rabi’ mukanya menjadi pucat pasi. Tubuhnya bergetar hebat. Air matanya meleleh. Ia langsung memakai kembali kain hitam dan cadarnya.

Lalu keluar dari rumah Rabi’ dipenuhi rasa takut kepada Allah swt. Perkataan Rabi’ itu terus terngiang di telinganya dan menggedor dinding batinnya, sampai akhirnya jatuh pingsan di tengah jalan. Sejak itu ia bertobat dan berubah menjadi wanita ahli ibadah.

Orang-orang yang hendak memfitnah dan mempermalukan Rabi’ kaget mendengar wanita itu bertobat.

Mereka mengatakan, “Malaikat apa yang menemani Rabi’. Kita ingin menyeret Rabi’ berbuat maksiat dengan wanita cantik itu, ternyata justru Rabi’ yang membuat wanita itu bertobat!”

Rasa takut kepada Allah yang tertancap dalam hati wanita itu sedemikian dahsyatnya. Berbulan-bulan ia terus beribadah dan mengiba ampunan dan belas kasih Allah swt. Ia tidak memikirkan apa-apa kecuali nasibnya di akhirat. Ia terus shalat, bertasbih, berzikir dan puasa.

Hingga akhirnya wanita itu wafat dalam keadaan sujud menghadap kiblat. Tubuhnya kurus kering kerontang seperti batang korma terbakar di tengah padang pasir.

Wallahu'alam
Barakallahu Fikum 



Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu 
 
 

 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Al-Qur'an Dalam DNA

 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 




“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”

Seorang ilmuwan yang penemuannya sehebat Gallileo, Newton dan Einstein yang berhasil membuktikan tentang keterkaitan antara Alquran dan rancang struktur tubuh manusia adalah Dr. Ahmad Khan.
 Dia adalah lulusan Summa Cumlaude dari Duke University . Walaupun ia ilmuwan muda yang tengah menanjak, terlihat cintanya hanya untuk Allah dan untuk penelitian genetiknya. Ruang kerjanya yang dihiasi kaligrafi, kertas-kertas penghargaan, tumpukan buku-buku kumal dan kitab suci yang sering dibukanya, menunjukkan bahwa ia merupakan kombinasi dari ilmuwan dan pecinta kitab suci.

Salah satu penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan adalah ditemukannya informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang dibangun dari kodon DNA. Ayat pertama yang mendorong penelitiannya adalah Surat "Fussilat" ayat 53 yang juga dikuatkan dengan hasil-hasil penemuan Profesor Keith Moore ahli embriologi dari Kanada. Penemuanny tersebut diilhami ketika Khatib pada waktu salat Jumat membacakan salah satu ayat yang ada kaitannya dengan ilmu biologi. Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut: "...Sanuriihim ayatinaa filafaaqi wa fi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu ul-haqq..."

Yang artinya; ”Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda kekuasaan kami pada alam dan dalam diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini adalah kebenaran".
Hipotesis awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata "ayatinaa" yang memiliki makna "Ayat Allah", dijelaskan oleh Allah bahwa tanda-tanda kekuasaanNya ada juga dalam diri manusia. Menurut Ahmad Khan ayat-ayat Allah ada juga dalam DNA (Deoxy Nucleotida Acid) manusia. Selanjutnya ia beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat Alquran merupakan bagian dari gen manusia. Dalam dunia biologi dan genetika dikenal banyaknya DNA yang hadir tanpa memproduksi protein sama sekali. Area tanpa produksi ini disebut Junk DNA atau DNA sampah. Kenyataannya DNA tersebut menurut Ahmad Khan jauh sekali dari makna sampah. Menurut hasil hasil risetnya, Junk DNA tersebut merupakan untaian firman-firman Allah sebagai pencipta serta sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. Sebagaimana disindir oleh Allah; Afala tafakaruun (apakah kalian tidak mau bertafakur atau menggunakan akal pikiran?).

Setelah bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang ahli dalam analisis sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari pemerintah. Proyek tersebut awalnya ditujukan untuk meneliti gen kecerdasan pada manusia. Dengan kerja kerasnya Ahmad Khan berupaya untuk menemukan huruf Arab yang mungkin dibentuk dari rantai Kodon pada cromosome manusia. Sampai kombinasi tersebut menghasilkan
ayat-ayat Alquran. Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun 1999 pukul 2 pagi, ia menemukan ayat yang pertama "Bismillahir Rahman ir Rahiim. Iqra bismirrabbika ladzi Khalq"; "bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan" . Ayat tersebut adalah awal dari surat Al-A'laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad di Gua Hira. Anehnya setelah penemuan ayat pertama tersebut ayat lain muncul satu persatu secara cepat. Sampai sekarang ia telah berhasil menemukan 1/10 ayat Alquran.

Dalam wawancara yang dikutip "Ummi" edisi 6/X/99, Ahmad Khan menyatakan:
"Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karier saya untuk ini. Saya membicarakan penemuan saya dengan dua rekan saya; Clive dan Martin seorang ahli genetika yang selama ini sinis terhadap Islam. Saya menyurati dua ilmuwan lain yang selama ini selalu alergi terhadap Islam yaitu Dan Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreisman dari Universitas Berlin.

Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuanny a dalam beberapa lembar kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada cromosome manusia yaitu; T, C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida akan menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi firman Allah yang sangat mengagumkan.

Di akhir wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan "Semoga penerbitan buku saya "Alquran dan Genetik", semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkanagama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga non muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan. Penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di institusi pendidikan atau pada level pemerintah. Memfasilitasi serta memberi dukungan secara moral dan finansial.

TERBUKANYA TABIR HATI AHLI FARMAKOLOGI THAILAND

Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk Islam saat membaca makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan
sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang ke Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya, akhirnya mahasiswanya sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.

Bunyi dari surat An-Nisa tersebut antara lain sebagai berkut; "Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagiMaha Bijaksana."

Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu; Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub cutis) salah satu tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent yang mengatur sensasi persefsi. Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang rusak pada saat ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya tersebut dapat merasakan pedihnya azab Allah tersebut. Mahabesar Allah yang telah menyisipkan firman-firmannya dan informasi sebagian kebesaranNya lewat sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, pembuluh syaraf dsb. Rabbana makhalqta hada batila, Ya...Allah tidak ada sedikit pun yang engkau ciptakan itu sia-sia.

DARI BAHTERA MENUJU ISLAM

Seorang pakar kelautan menyatakan betapa terpesonanya ia kepada Alquran yang telah memberikan jawaban dari pencariannya selama ini. Prof. Jackues Yves Costeau seorang oceanografer, yang sering muncul di televisi pada acara Discovey, ketika sedang menyelam menemukan beberapa mata air tawar di tengah kedalaman lautan. Mata air tersebut berbeda kadar kimia, warna dan rasanya serta tidak bercampur dengan air laut yang lainnya.

Bertahun-tahun ia berusaha mengadakan penelitian dan mencari jawaban misteri tersebut. Sampai suatu hari bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia menjelaskan tentang ayat Alquran Surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat Al-Furqon ayat 53. Awalnya ayat itu ditafsirkan muara sungai tetapi pada muara sungai ternyata tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau sampai ia masuk Islam. Kutipan ayat tersebut antara lain sebagai berikut:
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan, yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antar-keduanya dinding dan batas yang menghalang (QS Al-Furqon: 53).



Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu 
 
 

 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Meniadakan yang lain dan hanya membenarkan Allah

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 




“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”



Usaha atas Nafi Itsbat ( Meniadakan yang lain dan hanya membenarkan Allah ) :


Meyakini Kekuasaan Allah ada yang :

1. Dengan Asbab :
menciptakan manusia hasil dari perkawinan manusia ( Sunnatullah )

2. Tanpa Asbab :
menciptakan manusia tanpa ibu dan bapak seperti Adam AS

3. Berlawanan Asbab :
menciptakan manusia bertentangan dengan asbab, Isa AS lahir dari ibu yang suci, onta nabi sholeh yang lahir dari batu, tongkat nabi Musa AS menjadi ular.

Meyakini bahwa :

1. Allah Khaliq : Allah yang menciptakan
2. Allah Malik : Allah yang bertanggung jawab atas pemeliharaan ciptaannya
3. Allah Razieq : Allah pula yang menjamin Rizki CiptaanNya

Meyakini bahwa :

1. Mahluk itu adalah ciptaan Allah
2. Sifat pada mahluk ini Allah yang memberikan
3. Allah kuasa merubah sifat pada mahluk
4. Sifat pada mahluk hanya setetes sifat di dalam khazanah Allah

Contoh :

Api itu adalah mahluk Allah. Sifat panas pada Api adalah Allah yang memberikan. Allah kuasa merubah sifat panas pada Api seperti Apinya Nabi Ibrahim AS yang menjadi sejuk. Sifat yang ada pada Api ini dibanding dengan sifat-sifat yang masih ada dalam khazanah Allah hanya seperti satu tetes air di lautan.

Meyakini bahwa :

1. Allah mampu memberikan manfaat dengan mahluk
2. Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa seizin Allah
3. Allah tidak berhajat pada mahluk, tetapi mahluk berhajat pada Allah
4. Allah mampu memberikan manfaat tanpa mahluk

contoh :

“ Allah dapat menyembuhkan penyakit dengan obat. Obat tidak bisa menyembuhkan penyakit tanpa izin dari Allah. Obat adalah mahluk, dan mahluk tetap mahluk. Allah tidak berhajat pada mahluk tetapi mahluk berhajat pada Allah. Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa izin dari Allah. Obat dapat menyembuhkan penyakit karena ada izin dari Allah. Tetapi Allah tidak memerlukan obat dalam menyembuhkan penyakit. Allah berkuasa menyembuhkan penyakit dengan obat ataupun tanpa obat.”

“ Allah dapat menghilangkan haus dengan air. Namun Air tidak bisa menghilangkan haus tanpa izin dari Allah. Air adalah mahluk, dan mahluk tetap mahluk. Allah tidak berhajat pada mahluk tetapi mahluk yang berhajat pada Allah. Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa izin dari Allah. Air dapat menghilangkan haus karena ada izin dari Allah. Allah mampu menghilangkan haus tanpa air.”

“ Allah mampu menggunakan Api untuk membakar. Tetapi Api tidak bisa membakar tanpa izin dari Allah. Api adalah mahluk, dan mahluk tetap mahluk. Allah tidak berhajat pada mahluk tetapi mahluk berhajat pada Allah. Mahluk tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat tanpa izin dari Allah. Api dapat membakar karena ada izin dari Allah. Allah berkuasa membakar tanpa api.”

• Meyakini bahwa :

1. Mahluk tidak bisa, Allahlah yang melakukannya
2. Mahluk untuk bisa berhajat pada Allah, Allah melakukannya tidak berhajat pada mahluk
3. Jika Allah berkehendak dapat dengan mahluk, jika Allah berkehendak bisa tanpa mahluk
4. La illaha Illallah

Contoh :

“Api tidak bisa membakar, Allah yang membakar. Api untuk membakar berhajat pada Allah. Allah membakar tidak berhajat pada api. Jika Allah berkehendak Allah bisa membakar dengan api, jika Allah berkehendak Allah bisa membakar tanpa Api. Jika Allah berkehendak ada api tapi tidak terbakar-bakar. La Illaha Illallah.”

“Pesawat tidak bisa mengantar manusia, Allahlah yang mengantar manusia. Pesawat untuk bisa mengantar manusia berhajat pada Allah. Allah untuk mengantar manusia tidak berhajat pada pesawat. Jika Allah berkehendak Allah bisa mengantar manusia dengan pesawat, jika Allah berkehendak Allah bisa mengantar manusia tanpa pesawat. La Illaha Illallah”

“Air tidak bisa menghilangkan haus, Allah yang menghilangkan haus. Air menghilangkan haus berhajat pada Allah. Allah menghilangkan haus tidak berhajat pada air. Jika Allah bekehendak Allah bisa menghilangkan haus dengan air, jika Allah berkehendak Allah bisa menghilangkan haus tanpa air.”

Ulama katakan : “Awalluddeen Ma’rifatullah” artinya awal beragama adalah mengenal Allah. Istilah Umum : “Tak kenal tanda tak sayang” maksudnya kenal terlebih dahulu baru rasa sayang datang. Jadi tugas pertama yang perlu kita fikirkan adalah bagaimana kita bisa mengenal Allah terlebih dahulu karena itu adalah awal dari suatu rasa cinta kita. Dengan mengenal Allah maka akan datang rasa cinta kita kepada Allah. Jika kita sudah cinta kepada Allah baru kita fikirkan bagaimana caranya mendatangkan cinta Allah kepada kita. Namun untuk bisa mengenal Allah, maka kita harus mengenal diri sendiri terlebih dahulu. Cara terbaik untuk mengenal Allah adalah dengan Pengenalan Diri bahwa kita ini hanya”Hamba” dan Allah adalah “Khaliq”. Contoh :

1. Kita ini Fana ( dari tiada ) dan hanya Allah yang Nyata ( yang ada )
2. Kita ini tidak bisa berbuat dan hanya Allah yang bisa berbuat
3. Kita ini salah dan hanya Allah yang benar
4. Kita ini hina dan hanya Allah yang mulia, etc.

Inilah hakekat dari kalimat : “ La Illaha Illallah” = kalimat Nafi Istbat

Nabi SAW bersabda Mahfum :

“Barang siapa yang menyatakan perang kepada kekasihKu, Aku akan menyatakan perang kepadanya. Tidak ada jalan yang lebih Aku sukai dari hamba-hambaku yang ingin mendekatkan dirinya kepadaKu selain dari mengerjakan perkara-perkara yang Aku Wajibkan. Namun hamba-hambaKu senantiasa juga melaksanakan yang Aku Sunnatkan, sehingga Aku mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya maka Aku akan menjadi penglihatannya yang dengannya ia melihat, aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, Aku akan menjadi mulutnya yang dengannya ia berbicara, aku akan menjadi kakinya yang dengannya ia melangkah, dan aku akan menjadi tangannya yang dengannya ia memukul. Jika ia berdoa kepadaku niscaya pasti akan aku kabulkan.”

Jalan di Dunia ini hanya ada 2 saja :

1. Jalan Allah / Nabi : Jalan ke Surga
2. Jalan musuh-musuh Allah /Nabi : Jalan ke Neraka

Jalan Musuh-Musuh Allah adalah jalan keduniaan yang menafikan keimanan :

1. Jalan Kaum Ad : Membuat usaha atas dzohiriah badan dan kesehatan
2. Jalan kaum Madyan : Membuat usaha atas perbaikan sistem ekonomi
3. Jalan Kaum Luth : Membuat usaha atas mutu kenikmatan seksualitas
4. Jalan Kaum Saba : Membuat usaha atas sistem pertanian
5. Jalan Kaum Tsamud : Membuat usaha atas perbaikan arsitektur
7. Jalan Firaun : Membuat usaha atas kekuasaan
8. Jalan PM Hamman : Membuat usaha atas Jabatan / Karir Politik
9. Jalan Qorun : Membuat usaha atas peningkatan kebendaan
10. Jalan Abrahah : Membuat usaha atas Kekuatan Militer
11. Jalan Abu Jahal : Membuat usaha atas kesukuan atau nasionalisme (Ego)


Para Nabi AS tidak pernah mewariskan keahlian mereka pada ummatnya selain perkara memperbaiki Iman dan Yakin :

1. Nabi Nuh AS : Ahli pembuat kapal
2. Nabi Idris AS : Ahli menjahit
3. Nabi Daud AS : Ahli pembuat besi
4. Nabi Isa AS : Ahli kedokteran
5. Nabi Sulaiman AS : Ahli pemerintahan dan Sumber Daya Mahluk
6. Nabi Muhammad SAW : Ahli perdagangan

Rumus-rumus Agama dan Dakwah

Surga – Ridho Allah – Amal Agama – Iman – Hidayah – Pengorbanan :

Surga ini dikelilingi oleh Ridho Allah. Sedangkan Ridho Allah ada pada Amal Agama. Sedangkan untuk bisa membuat Amal Agama dibutuhkan Iman agar kita bisa mengamalkannya.

Iman ini akan datang jika ada Hidayah dari Allah Ta’ala. Syarat Hidayah turun jika ada pengorbanan. Pengorbanan seperti apa ? yaitu pengorbanan untuk membuat usaha atas hidayah Allah.

Fase Yaqin :
1. Ilmu Yakin : Iman dengan teori / pengetahuan
2. Aiunul Yakin : Iman dengan rasa
3. Haqqul Yaqin : Keyakinan Sempurna ( Iman yang Haq )

5 fase jalan menuju Allah dari Al Ghozali :

1. Muhasabbah : Menghisab diri ( menghitung-hitung kekurangan diri dan amal )
2. Muattabbah : Bertobat dari segala kesalahan dan kekurangan hari itu
3. Mujahaddah : perjuangan mempertahankan perintah Allah setiap hari
4. Muqorrobbah : setiap saat berintai-intaian dengan Allah ( selalu merasa dilihat )
5. Mukasyaffah : Penampakan Kebesaran Allah ( Tajalliat ) / Terbukanya Tabir

Tangga / Fase menuju kepada Makrifatullah dalam ilmu tassawuf :

1. Tahalli : Membersihkan Hati / Qalbu
caranya : dengan dzikir dan Amal ibadah

Fadhilah Mahfum Hadits :

“ Perbaharuilah iman kalian dengan memperbanyak mengucapkan La Illaha Illallah “

“ Sesungguhnya dzikrullah membersihkan hati yang berkarat”

2. Takhalli : Menghiasi Hati dengan sifat-sifat mulianya Nabi dan Sahabat
caranya : Mengikuti Napak Tilas daripada kehidupan Nabi SAW dan Sahabat RA.

Fadhilah Mahfum Hadits :

“Tidak akan masuk surga seseorang sebelum dia beriman. Tidak sempurna Iman seseorang sebelum dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri”

“Diantara amalan-amalan yang mewajibkan pengampunan adalah memberi makan kepada orang muslim yang lapar.”

3. Tajalli : Penampakan Kebesaran dan Keagungan Allah ( Mukasyaffah )
Caranya : Taqwa, Ihsan, Tawakkal, Wara, Muqorrobbah, lihat mahluk ingat Allah.

Fadhilah Mahfum Hadits :

“Beribadahlah kamu seakan akan kamu melihat Allah ada di depanmu atau paling tidak dengan rasa seakan-akan Allah melihatmu.”

“Jika Aku telah cinta kepada hambaKu, maka Aku ( Allah SWT ) akan menjadi matanya yang dengannya ia melihat, menjadi telinganya yang dengannya ia mendengar, menjadi tangannya yang dengannya ia memukul, dan menjadi kakinya yang dengannya ia melangkah “

Usaha atas Iman ada 5 :

1. Usaha atas Peningkatan Iman : Berkorban pergi di jalan Allah ( Khuruj )
2. Usaha atas Pemeliharaan Iman : Membuat amal Maqomi atau suasana agama
3. Usaha atas Pembentukan Iman : Membentuk halaqoh-halaqoh pembicaraan Iman
4. Usaha atas Penyebaran Iman : Dakwah wa Tabligh
5. Usaha atas Pendatangan Iman : Mujahaddah atas Nafsu

Imam Al Ghazali berkata bahwa saluran Iman ini ada 4 jalur :

1. Fikiran : Akal
2. Penglihatan : Mata
3. Pembicaraan : Mulut
4. Pendengaran : Telinga

Semua saluran ini bermuara pada hati atau qalb sebagai tempat Iman. Saluran ini adalah saluran yang dapat membentuk Iman di hati. Jadi bagaimana kita manfaatkan saluran Iman ini semaksimal mungkin hanya untuk mengenal Allah dan menjalankan perintah Allah.

Jika salah satu saluran ini terkotori walaupun bukan semua saluran maka tetap saja hati ini sebagai muaranya atau tempat Iman akan tercemar. Jika mulut ini kita gunakan secara terus menerus untuk membicarakan kebesaran Allah maka kebesaran Allah akan terhujam di hati.

Seperti seseorang yang membicarakan mobil balap secara terus menerus sehingga akhirnya membentuk kesan mobil yang terhujam di hati. Begitu juga dengan mata jika mata ini terkesan melihat benda-benda maka ketika sholat benda-benda itu akan terbayang. Inilah yang dimaksud bahwa saluran ini dapat membentuk atau menggeser keimanan kita tergantung penggunaannya.

Jalur menjalankan Agama ada 2 :

1. Fatwa : Iman Minimum : Amal yang paling ringan
Fadhilahnya : Agama jadi mudah dijalankan

2.Taqwa : Iman Maximum : Sempurna Amal
Fadhilahnya : Allah berikan Furqon ( Kemampuan membedakan Haq & Bathil )

Prinsip Dalam Dakwah :

1. Di Permudah dan jangan dipersulit
2. Di Ringankan dan jangan dibebani
3. Di Mulai dari kemampuan yang ada ( “Qobul Al Maujud” )
4. Di Tingkatkan kemampuan seiring waktu ( “Matarkiyatil Marbu” )

3 Macam Asbab :

1. Asbab Dzulumat ( Tidak Mutlak / dapat berubah ) : Sawah, Perdagangan, Industri, dan lain-lain : Banyak orang punya harta benda yang melimpah tetapi tidak bahagia

2. Asbab Fitrah / Sunnattullah ( Sepertinya Mutlak ) : Sifat Api, Sifat Air, Sifat Pisau : Tidak mutlak masih bisa berubah dengan Qudratullah seperti Apinya Ibrahim AS

3. Asbab Hakiki ( Mutlaq ) : Agama, Iman dan Amal Sholeh : Ucapan Nabi SAW : “Bayyiti Jannati “, Rumahku Surgaku, asbab hidup amal agama

Dakwah itu ada dua macam :

1. Dakwah Iman : Untuk orang beriman
2. Dakwah Islam : Untuk orang Kafir

Ciri-ciri Dakwah Rasullullah SAW :

1. Mendatangi Ummat
2. Tidak menerima bayaran
3. Dengan harta dan diri sendiri
4. Berjamaah ( melibatkan sahabat-sahabatnya )

4 contoh kawasan dakwah Nabi SAW :

1. Thaif : Menolak Mutlaq dan Menghakimi / memusuhi
2. Habasyah : Menerima tetapi tidak membantu / tidak ikut bergabung
3. Madinah : Menerima dan Membantu ( Asbab Turun Hidayah )
4. Mekkah : Dakwah sembunyi-sembunyi

4 Macam sikap terhadap dakwah :

1. Sikap Abu Bakar RA : Menerima dan Mendukung
2. Sikap Abu Jahal : Menolak dan Menentang sampai mati
3. Sikap Abu Sofyan : Menentang lalu menerima pada akhirnya
4. Sikap Abu Thalib : Mendukung tetapi tidak menerima sampai mati

Usaha Dakwah dibuat dengan 4 cara :

1. Hikmah : Mudah dimengerti
2. Bashiroh : Bijaksana ( Mata Hati / Yakin yang benar )
3. Husnut Tadbir : Pengaturan yang baik ( cara, data, dan keadaannya )
4. Akhlaq yang baik : Kasih sayang dan Sopan Santun

Wallahu'alam
Barakallahu Fikum 



Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu 
 
 

 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Jangan Melampaui batas

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 




“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”



Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.(Qs 5:87) 

Kerapkali kita mendengar kata berlebihan, melampaui batas yang kaitannya baik berupa menghambur-hamburkan sesuatu yang kurang manfaat entah dalambentuk koleksi segala sesuatu barang, konsumsi suatu makanan,minuman,sesuatu obat (ramuan), maupun kecintaan terhadap segala sesuatu baik duniawi, materi maupun kecintaan makhluk selain Alloh SWT& Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

Semua ragam bentuk tersebut tidak lain jika digunakan,diperlakukan secara berlebihan, maka hal tersebut merupakan kategori melampaui batas.

Sesungguhnya Alloh sudah memberikan peringatan, pemahaman, pembelajaran kepada setiap hamba-Nya yang berpikir agar janganlah berlebihan dan melampaui batas dalam menyikapi maupun melakukan segala sesuatunya. Di dalam Al-Qur’an tercatat 26 kali Alloh SWT memberikan perumpamaan maupun peringatan agar jangan melampaui batas.

  1. QS. Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 87
[5:87] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

  2. QS. Al-A'raaf (Al-A'raf) [7] : ayat 55
[7:55] Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

  3. QS. Al-An'aam (Al-An'am) [6] : ayat 119
[6:119] Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas.

  4. QS. Al-A'raaf (Al-A'raf) [7] : ayat 31
[7:31] Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

  5. QS. Asy-Syuura (Asy-Syura) [42] : ayat 27
[42:27] Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.

  6. QS. Asy-Syuura (Asy-Syura) [42] : ayat 42
[42:42] Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.

  7. QS. Al-Baqarah [2] : ayat 173
[2:173] Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

  8. QS. Al-An'aam (Al-An'am) [6] : ayat 108
[6:108] Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.

  9. QS. Al-An'aam (Al-An'am) [6] : ayat 141
[6:141] Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.

10. QS. Al-An'aam (Al-An'am) [6] : ayat 145
[6:145] Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

11. QS. Yuunus (Yunus) [10] : ayat 12
[10:12] Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.

12. QS. An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 72
[4:72] Dan sesungguhnya di antara kamu ada orang yang sangat berlambat-lambat (ke medan pertempuran). Maka jika kamu ditimpa musibah ia berkata : "Sesungguhnya Tuhan telah menganugerahkan nikmat kepada saya karena saya tidak ikut berperang bersama mereka.

13. QS. Al-Mu'min (Al-Mu'min) [40] : ayat 43
[40:43] Sudah pasti bahwa apa yang kamu seru supaya aku (beriman) kepadanya tidak dapat memperkenankan seruan apapun baik di dunia maupun di akhirat. Dan sesungguhnya kita kembali kepada Allah dan sesungguhnya orang-orang yang melampaui batas, mereka itulah penghuni neraka.

14. QS. An-Nahl [16] : ayat 115
[16:115] Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

15. QS. Thaahaa (Thaha) [20] : ayat 81
[20:81] Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.

16. QS. Al-Mu'minuun (Al-Mu'minun) [23] : ayat 7
[23:7] Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

17. QS. Asy-Syu'araa (Asy-Syu'ara) [26] : ayat 151
[26:151] dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas,

18. QS. Al-Furqaan (Al-Furqan) [25] : ayat 67
[25:67] Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.

19. QS. An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 6
[4:6] Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya.

Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut.

Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).

20. QS. An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 171
[4:171] Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya.

Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.

 21. QS. Thaahaa (Thaha) [20] : ayat 127
[20:127] Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.

22. QS. At-Taubah [9] : ayat 10
[9:10] Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

23. QS. Huud (Hud) [11] : ayat 112
[11:112] Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

 24. QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 147
[3:147] Tidak ada do'a mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".

 25. QS. Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 77
[5:77] Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus".

26. QS. Al-'Alaq [96] : ayat 6
[96:6] Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,
 Jika kita mentadabburi kesimpulan dari ke 26 ayat yang disebutkan dalam Al-Qur’an tentang jangan melampaui batas/berlebihan, jika kita mau jujur dan sportif terhadap diri sendiri..

Sesungguhnya manusia itu banyak sekali lalai-nya..Mungkin ada beragam puluhan, ratusan kali sinyal yang kerap menghampiri, datang dan lambat laun pergi di episode kehidupan kita selama ini. Namun, kita kerap tidak menyadarinya. Sehingga definisi orang bijak berkata penyesalan itu selalu datang terlambat adalah benar adanya.

Bukankah Alloh paling sering bersumpah dengan waktu: La uqsimu bi yaumil qiyâmah. Kami bersumpah dengan hari kiamat. (QS. Al-Qiyamah 1), Wallaili idzâ yaghsyâ, wannahâri idzâ tajallâ. Demi malam apabila gelap dan demi siang apabila terang benderang (QS. Al-Lail 1-2). Dalam surat Al-’Ashr ini Alloh bersumpah dengan waktu: Wal-’Ashr.

Bukankah segala sesuatu yang berlebihan dan melampaui batas itu tidaklah baik??
 Sebagai contoh makanan yang dikonsumsi secara berlebihan dan melampaui batas normal akan berdampak tidak baik(menimbulkan penyakit), akan menimbulkan racun pada tubuh.

Tidak hanya dalam makanan, dalam hal ekstrem ibadah yang berlebihan pun sejarah pernah mengisahkan.. Rasulullah tidak membenarkan sikap ekstrem dalam beribadah, sehingga seseorang melupakan kewajiban terhadap keluarga dan masyarakatnya.

Dikisahkan suatu ketika nabi mendapat laporan bahwa sejumlah sahabatnya telah larut demikian rupa dalam beribadah. Ada yang ingin shalat sepanjang malam dan berpuasa setiap hari. Nabi kemudian mengumpulkan mereka di masjid.

"Wahai, manusia apa yang terjadi pada sekelompok umatku. Aku sebagai nabimu tidak melakukan ibadah seperti itu dengan berjaga sepanjang malam. Aku beristirahat di sebagian malam dan melayani keluargaku. Aku tidak berpuasa setiap hari. Orang-orang yang mengikuti cara baru itu telah menyeleweng dari sunnahku," ujar Nabi.

Dalam hal mencintai makhluk pun..kita diajarkan tidak boleh terlalu mencintai makhluk selain daripada Alloh SWT,
Rasulullah Saw, bersabda, Cintailah kekasihmu sewajarnya saja karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu. (HR. Al-Tirmidzi).

 Namun....
 Mengapa kesemua hal tersebut dapat terjadi dan seseorang kerap tidak atau belum mengetahuinya didasarkan kacamata penilaian seorang manusia ??

Tentunya ada hijab dalam qolbu kita yang menghalangi, sehingga kita tidak bisa menemukan hikmah, petunjuk, sentuhan qolbu pada diri kita. Kita selalu berdoa, beribadah sepanjang hari..Namun, masih saja kita kerap lalai..

 Dimanakah sami'na wa atho'na [ QS.An-Nur ayat 51] (Kami dengar, dan kami taat) ?? Apakah hanyalah berupa sebuah ungkapan..bukanlah sebuah tindakan dan solusi agar menghindari dari segala sesuatu yang melampaui batas. Maka,

 “Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan rasul-Nya agar Rasul memutuskan perkara di antara mereka , mereka berkata “kami mendengar, dan kami taat” dan itulah orang-orang yang beruntung.”

 Ungkapan dari saya yang menyatakan banyak sekali manusia yang sudah “Tau&Mengerti, akan tetapi tidak bisa..”
Hal ini jika dijabarkan secara luas, tidak mencakup hanya dalam suatu aktifitas, dalam beribadah, dalam memperlakukan/menyikapi segala sesuatu kejadian dalam episode kehidupan pun kerap kali ditemui ungkapan “Tau&Mengerti, akan tetapi tidak bisa..”

 Baik seseorang tersebut beriman, maupun belum beriman. Menurut pandangan penulis, yang mendapatkan petunjuk di balik hikmah “Jangan melampaui batas” adalah hanyalah orang-orang yang taqwa, gemar memohon ampun kepada Alloh SWT setiap waktu, lalu seseorang yang mengedepankan prinsip kebenaran lah yang dapat merealisasikan apa-apa yang diketahuinya untuk mengambil sebuah tindakan serta orang berilmu yang mendapat&menaati petunjuk.

 Oleh karena itu, mengapa setiap muslim wajib menuntut ilmu hingga akhir hayatnya?? Karena dengan ilmu Alloh akan memudahkan baginya jalan menuju surga,
Karena dengan ilmu pula Alloh akan meninggikan beberapa derajat
Karena dengan ilmu merupakan pemimpin amal dan amalan itu berada di belakang setelah adanya ilmu.

Karena dengan ilmu akan mendapatkan seluruh kebaikan
Karena dengan ilmu : akan menjagamu, yang jika dipergunakan akan bertambah, dapat memiliki banyak teman,  akan selalu disebut mulia dan terhormat di masyarakat, akan menyinari hati, akan diberi syafa’at di akhirat, akan dimuliakan walaupun sedikit ilmunya, dan dengan ilmu pula pengetahuan pun takkan pernah dicuri

 Kesimpulan dari mentadabburi makna jangan melampaui batas, adalah manusia jangan lalai terhadap sesuatu hal apapun, jangan pula manusia berhenti menuntut ilmu hingga akhir hayat tiba dan kerap selalu berdoa memohon petunjuk kepada Alloh agar diberikan hikmah, hidayah, dan diberikan hati yang bercahaya yang peka terhadap sinyal dan sunnatullah yang telah Alloh tentukan dan syariatkan dala kehidupan dunia yang sementara ini.

 Semoga kita semua termasuk hamba beruntung yang taat, peka terhadap perintah dan larangan Alloh yang berlaku dari seluruh unsur kehidupan baik dalam pola ibadah,pola bekerja, pola konsumsi maupun pola melakukan,menyikapi segala sesuatu berdasarkan ketentuan Alloh dan sunnatullah, sunnah rasul..Insya Alloh.
******
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri. (HR. Ath-Thabrani)

barang siapa yang menghendaki dunia maka dengan ilmu, barang siapa yang menghendaki akhirat dengan ilmu dan barang siapa yang menghendaki keduanya maka dengan ilmu.

“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.” (Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Mungkar, hal. 15)

Agar dapat memiliki hikmah, keberanian, kejujuran dan keadilan diperlukan suatu ilmu. Orang berilmu yang tidak jujur, ilmunya tidak menjadi manfaat. Demikian pula kekuatan dan manfaat ilmu dapat dilihat ketika seseorang itu dapat membedakan antara kejujuran dan kebohongan, antara haq dan batil, antara baik dan buruk. Hikmah menurut al-Ghazali adalah keadaan kejiwaan seseorang yang dapat mengetahui yang baik dari yang buruk benar dalam segala perbuatan.

(Ihya III, hal.54).
 ilmu adalah cahaya (nur) dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yg berbuat maksiat (Imam syafi’i)
 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (QS.3:190)

 Demi waktu. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal shaleh, dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan menetapi kesabaran." (QS. Al-'Ashr [103] : 1-3).

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai” (Al A’raaf, 7 : 179).

 Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal (QS.Al-Anfaal (8):2)
  Bisa itu karena terbiasa..

 Where there is a will there is a way. is an old true saying. He who resolves upon doing a thing, by that very resolution often scales the barriers to it, and secures its achievement. To think we are able, is almost to be so -- to determine upon attainment is frequently attainment itself. (Smiles, Samuel)

 perilaku manusia terbentuk karena faktor ‘kebiasaan’. Jika seseorang terbiasa bersikap rajin dan bersemangat maka ia akan selalu rajin dan bersemangat, begitu juga sebaliknya. Sehingga jika Anda tergolong pemalas, jalan untuk merubahnya adalah dengan membiasakan diri untuk melawan sikap malas. (Dollard & Miller)

 Aku bisa karena aku mau, bukan karena ingin..menjadi apa saat ini karena kemauanku kemarin. Menjadi apa aku esok, karena kemauanku hari ini! Aku tidak akan mjd apa-apa bila aku hanya ingin, tanpa kemauan yang kuat untuk mewujudkannya.(Riswan E.T)

 Biasakanlah diri Anda dengan kemauan, bukan sekedar keinginan yang bersifat abstrak. Tetapi sesuatu yang dapat diwujudkan dan terlihat oleh diri Anda dan orang lain. Dari sanalah terbentuk ‘nilai’ Anda!

Keberuntungan lebih banyak berpihak kepada yang kurang pandai tapi banyak mencoba, daripada kepada mereka yang pandai tetapi tidak bertindak. (Mario Teguh)

Pendidikan dari sekolah bisa menyediakan pekerjaan. Tetapi, pendidikan dari pengalamanlah yang menyediakan kesejahteraan. (Mario Teguh)

Jika engkau tidak membuat kesalahan,maka hidupmu belum cukup serius. Kesalahan adalah tanda bahwa engkau hidup dengan serius dan dalam perjalanan naik. Tidak ada orang yang langsung berhasil dan hanya berhasil. Kesalahan adalah pemberitahuan
agar engkau meningkatkan kelas kesabaran dan kemampuanmu, agar engkau pantas bagi kelas kehidupan yang lebih baik.  (Mario Teguh)

 Jika kamu tak pernah punya masalah, kamu tak akan pernah tahu siapa saja yg tetap bersamamu, dan membantumu melaluinya


Wallahu'alam
Barakallahu Fikum 



Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu 
 
 

 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Fadhila Sholawat

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 




“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”



Ayah Si Pemuda Menjadi Himar

Dalam terik panas mentari yang memancar menyinari tanah Baitul Haram, seorang ulama zuhud yang bernama Muhammad Abdullah al-Mubarak keluar dari rumahnya untuk menunaikan ibadah haji. Di sana dia leka melihat seorang pemuda yang asyik membaca selawat dalam keadaan ihram. Malah di Padang Arafah dan di Mina pemuda tersebut hanya membasahkan lidahnya dengan selawat ke atas Nabi.

“Hai saudara,” tegur Abdullah kepada pemuda tersebut. “Setiap tempat ada bacaannya tersendiri. Kenapa saudara tidak membanyakkan doa dan solat sedangkan itu yang lebih dituntut? Saya lihat saudara asyik membaca selawat saja.”

Wajah mayat bertukar jadi himar
“Saya ada alasan tersendiri,” jawab pemuda itu. “Saya meninggalkan Khurasan, tanahair saya untuk menunaikan haji bersama ayah saya. Apabila kami sampai di Kufah, tiba-tiba ayah saya sakit kuat. Dia telah menghembuskan nafas terakhir di hadapan saya sendiri.
Dengan kain sarung yang ada, saya tutup mukanya. Malangnya, apabila saya membuka semula kain tersebut, rupa ayah saya telah bertukar menjadi himar. Saya malu. Bagaimana saya mahu memberitahu orang ramai tentang kematian ayah saya sedangkan wajahnya begitu hodoh sekali?

“Saya terduduk di sisi mayat ayah saya dalam keadaan kebingungan. Akhirnya saya tertidur dan bermimpi. Dalam mimpi itu saya melihat seorang pemuda yang tampan dan baik akhlaknya. Pemuda itu memakai tutup muka. Dia lantas membuka penutup mukanya apabila melihat saya dan berkata, “Mengapa kamu susah hati dengan apa yang telah berlaku?”

“Maka saya menjawab, “Bagaimana saya tidak susah hati sedangkan dialah orang yang paling saya sayangi?”

“Pemuda itu pun mendekati ayah saya dan mengusap wajahnya sehingga ayah saya berubah wajahnya menjadi seperti sediakala. Saya segera mendekati ayah dan melihat ada cahaya dari wajahnya seperti bulan yang baru terbit pada malam bulan purnama.

“Engkau siapa?” tanya saya kepada pemuda yang baik hati itu.

“Saya yang terpilih (Muhammad).”

“Saya lantas memegang jarinya dan berkata, “Wahai tuan, beritahulah saya, mengapa peristiwa ini boleh berlaku?”
Rahsia selawat 100 kali

“Sebenarnya ayahmu seorang pemakan harta riba. Allah telah menetapkan agar orang yang memakan harta riba akan ditukar wajahnya menjadi himar di dunia dan di akhirat. Allah telah menjatuhkan hukuman itu di dunia dan tidak di akhirat.

“Semasa hayatnya juga ayahmu seorang yang istiqamah mengamalkan selawat sebanyak seratus kali sebelum tidur. Maka ketika semua amalan umatku ditontonkan, malaikat telah memberi tahu keadaan ayahmu kepadaku. Aku telah memohon kepada Allah agar Dia mengizinkan aku memberi syafaat kepada ayahmu. Dan inilah aku datang untuk memulihkan semula keadaan ayahmu.”

biarpun maulidur rasul telah lama berlalu..namun kisah kelahiran manusia agung itu masih segar di ingatan.sebagai tanda cinta kita pada baginda marilah sama-sama kita berselawat kepada baginda..


Wallahu'alam
Barakallahu Fikum 



Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu 
 
 

 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Insan

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 




“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”



 Insan


Sesunguhnya manusia itu diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang sempurna dan bagus, dan manusia diciptakan sebagai kholifah Allah di Bumi, dan telah dijadikan Bumi seisinya untuk tunduk kepada manusia.
Allah Befirman : "Sungguh Kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna" (At Tiin :5)

Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa benar adanya jika manusia itu sebenarnya dari tanah. Tanpa adanya tanah tidak mungkin manusia bisa tumbuh. semua makanan yang ada, pada awalnya adalah dari tanah.

Kewajiban manusia sebagai kholifah Allah di bumi adalah tidak lain hanya untuk menyembah Allah semata.

Menurut Islam manusia itu terdiri dari dua bagian yang membuatnya menjadi manusia sempurna, yaitu terdiri dari Jasmani dan rohani, disamping itu manusia juga telah dikaruniai fitrah. Kita hidup di dunia ini bisa menyaksikan sendiri ada persamaan-persamaan yang dimiliki manusia. Seperti Cinta keadilan, kasih sayang, dan lainnya, itulah yang disebut fitrah.

A. Jasmani
Sungguh beruntunglah kita yang dikaruniai jasmani yang sempurna. kaki, tangan, lidah, mata, hidung, telinga, perut dan faraj adalah pemberian Allah yang harus kita syukuri dengan mempergunakannya untuk melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Dengan jasmani kita bisa merasakan kenikmatan hidup di dunia ini.


B.Rohani
Yaitu unsur manusia yang tidak kasatmata, yang menjadikan jasmani menjadi manusia yang hidup., Rohani terdiri dari:

1. Akal = dengannya manusia yang lemah bisa mengendalikan kehidupannya di dunia. Berkat akal pula kehidupan manusia bisa jadi lebih mudah. Apa yang ada dihadapan anda sekarang ini adalah bukti kemampuan yang dikaruniakan Allah hanya kepada manusia, yaitu akal. Dengan Akal pulalah perbedaan antara hewan dan manusia sangat mencolok.

2. Nafsu = adalah suatu bagian rohani yang dimiliki manusia untuk berkehendak atau berkeinginan. Tanpa nafsu barangkali takkan ada kemajuan dalam hidup manusia. Akan tetapi seringkali nafsu mengalahkan hati dan akal sehingga yang terjadi adalah kerusakan. Masih dari buku karya Barmawie, tersebut bahwa nafsu dikategorikan menjadi:
  • Nafsul Ammarah : Yaitu jiwa yang belum mampu membedakan yang baik dan buruk, lebih mendorong kepada tindakan yang tidak patut.
  • Nafsul Lawwamah :Yaitu jiwa yang telah memiliki rasa insaf dan menyesal setelah melakukan suatu pelanggaran, malu perbuatan buruknya diketahui orang lain an tetapi belum mampu untuk menghentikan tindakanya
  • Nafsul Musawwalah : Jiwa yang telah bisa membedakan yang baik dan buruk, telah bisa menggunakan akalnya untuk menimbang mana yang baik dan mana yang buruk.
  • Nafsul Muthmainnah : Yaitu jiwa yang telah mendapat tuntunan dan terpelihara sehingga mendatangkan ketenangan jiwa. Dengan jiwa ini akan melahirkan sikap dan perbuatan yang baik dan membentengi kekejian
  • Nafsu Mulhamah : Adalah jiwa yang memperoleh ilham dari Allah SWt dikarunia ilmu dan dihiasi Akhlak Mahmudah.
  • Nafsu Raadliyah : Yaitu jiwa yang ridho kepada Allah, selalu bersyukur kepadaNya.
  • Nafsu Mardliyah : Yaitu jiwa yang diridhoi Allah
  • Nafsu Kaamilah : Yaitu jiwa yang telah sempurna
3. Qolbu(hati) = Dari hatilah segala kepribadian manusia muncul. Apabila hati selalu dibina secara baik sesuai Syari'at maka manusia akan berakhak mulia. Akan tetapi seringkali kekuasaan hati tertutupi oleh kekuasaan nafsu, apalagi dengan ditambah bisikan-bisikan syetan, sehingga yang muncul bukanlah cahaya Ilahi akan tetapi bisikan syetan. Oleh karenanya hati harus selalu disirami tuntunan Islam dengan selalu berzdikir kepada Allah. Dalam menjaga hatinya seorang muslim harus selalu wasapada terhadap terjangkitnya penyakit hati. PEnyakit hat sungguh berbahaya bagi kehidupannya.

4. Roh = Seorang mukmin percaya bahwa manusia hidup karena roh yang ada dalam jasadnya. Akan tetapi bagaimana bentuk atau wujudnya itu bukanlah urusan manusia, karena Allah telah berfirman : Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh; katakanlah : Roh itu urusan Rabb ku dan kamu tidak diberi ilmu melainkan sedikit." (Al Isra ;85)


DUA JENIS AHLAK INSAN

A. Al Akhlaaqul Mahmudah( Terpuji)

1. Amanah : dapat dipercaya
2. Aliefah : Disenangi
3. Al 'afwu : pema'af
4. Aniesatun : manis muka
5. Alkhairu : Baik
6. Al Khusyuu' : Tekun sambil menundukan hati
7. Ad Dhiyafah : menghormati tamu
8. Al Ghufraan : Suka memberi maaf
9. Al Hayaau : Malu perbuat tercela
10. Al Hilmu: menahan diri dari berbuat maksiat
11. Al Hukmu Bil'adli : Menghukum secara adil
12. Al Ikhwauu: Senang bersaudara
13. Al Ihsan : berbuat baik
14. Al 'Ifaafah: Memelihara kesucian diri
15. Al Muru'ah: berbudi tinggi
16. An Nadhaafah : bersih
17. Ar rahmah : belas kasih
18. As Sakhaau : Pemurah
19. As Salaam : Kesentosaan
20. As Sholihat : Bermal sholih
21. As Shabru : Sabar
22. Ash Shidqotu : Jujur
23. Asy Syaja'ah : Berani
24. At Ta'awun : Saling toong menolong
25. At Tawadhu' : Rendah hati
26. At Thadaru' ; Merendahkan diri terhadap Allah
27. Qona'ah : Merasa cukup dengan apa yang ada
28. 'Izatun Nafsi : Berjiwa kuat



B . Al Akhlakul Madzmuumah (Tercela)

1.Anaaniah : Egoistis
2. Al baghyu : lacur
3. Al bukhlu ; kikir
4. Al Buhtan : Mengada-adakan seustau yang tidak ada
5. Al Khamru : Peminum khamr
6. Al Khiyanah : Khianat
7. Adh Dhulmu : Aniaya
8. Al Jubun : pengecut
9. AL fawaahisy : Berbuat dosa besar
10. Al Gadhab : pemarah
11. Al Ghassyu : menipu
12. Al Ghiebah : Mengumpat , membicarakan keburukan orang lain
13. Al Ghina ; merasa tidak butuh orang lain
14. Al Ghurur : Mengelabui
15. Al Hayaatud Dunyaa: Lebih cinta dunia, lupa akherat
16. Al Hasad : dengki
17. Al Hiqdu : Dendam
18. Al Ifsaad : berbuat kerusakan
19. Al Intihar : Menjerumuskan diri ke dalam kesesatan
20. Al Israaf : berlebih-lebihan
21. Takabur
22. Al Kadzbu : Dusta
23. Alkufru : meningkari nikmat
24. Al liwaat : Homo sexual
25 Al mAkru : Penipuan
26. An Namiemah : mengadu domba
27. Qotlun nafsi : membunuh tanpa alasan yang dibenarkan agama
28. Ar Ribaa : memakan riba
29. Ar Riyaa': Mencari muka
30 : As Shikhriyah : berolok-olok
31. As Sirqoh : Mencuri
32. As Syahwat : mengikuti hawa nafsu
33. At Tabdzier : MEnyia-nyiakan ( Mubazir)



Wallahu'alam
Barakallahu Fikum 



Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu 
 


 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly   1 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu. Bismillahirrahmanirrahim Allahummashalli 'al...