Cari Blog Ini

Rabu, 25 Juni 2014

Wudhu

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.

 


“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”

Risalah berikut akan menerangkan bagaimana tata cara wudhu sesuai petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Panduan berikut begitu mudah karena disertai dengan gambar. Semoga bemanfaat.
Pertama:
Jika seorang muslim hendak berwudhu, terlebih dahulu ia berniat dalam hatinya.
Kedua:
Mengucapkan ‘bismillah’ karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ
“Tidak ada wudhu bagi yang tidak menyebut nama Allah”
HR. Abu Daud no. 102, Tirmidzi no. 5, Ibnu Majah no. 397, dan Ahmad 3: 41.
. Namun jika lupa, maka tidak ada kewajiban apa-apa.
Ketiga:
Mencuci kedua tangan sebanyak tiga kali sebelum memulai wudhu.
Wudhu_1_Cuci_Tangan
Keempat:
Berkumur-kumur lalu mengeluarkannya dan dilanjutkan dengan memasukkan (menghirup air dalam hidung (istinsyaq). Lalu mengeluarkan air dari hidung (istintsar). Hendaklah sungguh-sungguh menghirup air ke dalam hidung kecuali jika dalam keadaan berpuasa.
Catatan: Berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung dilakukan melalui satu cidukan, tidak mengambil air untuk mulut sendiri dan hidung sendiri. Demikianlah praktek Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Wudhu_2_Kumur2
Kelima:
Mencuci wajah. Batasan wajah adalah tempat tumbuhnya rambut kepala hingga dau dan dari telinga hingga telinga. Begitu pula rambut yang ada pada wajah, tetap dicuci meskipun tidak lebat, termasuk pula menyela-nyela jenggot.

Wudhu_3_Batasan_wajah

Wudhu_4_Menyela-nyela_jenggot
Keenam:
Mencuci kedua tangan hingga siku, karena Allah Ta’ala berfirman,
وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ
“Dan basuhlah tanganmu sampai dengan siku” (QS. Al Maidah: 6).

Wudhu_5_Mencuci_Tangan_Hingga_Siku
Ketujuh:
Mengusap kepala disertai telinga sekali. Mengusap kepala dimulai dari depan, kemudian diusap ke belakang sampai ke tengkuk, lalu dibalikkan ke depan. Kemudian dilanjutkan dengan mengusap kedua telinga dengan air yang tersisa dari mengusap kepala.
Wudhu_6_Mengusap_Kepala

Wudhu_7_Mencuci_Telinga
Kedelapan:
Mencuci kedua kaki disertai mata kaki. Allah Ta’ala berfirman,
وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
“Dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.” (QS. Al Maidah: 6)
Wudhu_8_Mencuci_Kaki
Kesembilan:
Membaca do’a setelah berwudhu:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh.HR. Muslim no. 234
 Allahummaj’alni minat tawwaabiina, waj’alnii minal mutathohhiriin.HR. At-Tirmidzi no. 55. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.

 Subhanakallahumma wa bihamdika, asyhadu alla ilaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik. HR. An-Nasai dalam ‘Amalul Yaumi wal Lailah, halaman 173 dan lihat Irwa’ul Ghalil, 1: 135 dan 2: 94



. Aku bersaksi, bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya. Aku bersaksi, bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang (yang senang) bersuci. Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memuji kepadaMu. Aku bersaksi, bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepadaMu]
Sunnah-Sunnah Wudhu
  1. Bersiwak.
  2. Mencuci tangan tiga kali di awal wudhu.
  3. Berkumur-kumur tiga kali.
  4. Memasukkan air dalam hidung (istinsyaq) dan mengeluarkannya (istintsar) tiga kali.
  5. Memasukkan air dalam hidung dengan tangan kanan dan mengeluarkannya dengan tangan kiri.
  6. Menyela-nyela jenggot.
  7. Menyela-nyela jari jemari.
  8. Mencuci atau membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali-tiga kali, kecuali ketika mengusap kepala dilanjutkan telinga cukup sekali sebagaimana terdapat dalam banyak riwayat yang menerangkan hal ini.
  9. Memulai mencuci yang kanan kemudian yang kiri.
  10. Menggosok-gosok anggota wudhu.
  11. Mengusap setiap anggota wudhu secara muwalah, tidak ada selang waktu yang lama.
  12. Mengusap telinga dengan cara jari telunjuk mengusap bagian dalam dan jari jempol mengusap bagian luarnya.
  13. Hemat dan sederhana dalam menggunakan air.
  14. Berdo’a setelah wudhu. Dan perlu diingat bahwa tidak ada do’a khusus yang dibaca ketika membasuh setiap anggota wudhu.
  15. Melaksanakan shalat dua raka’at setelah wudhu.

Berwudhu Setiap Kali Shalat

(1) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berwudhu setiap kali mau shalat. Inilah kondisi beliau pada umumnya. Kadang juga beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu untuk beberapa shalat dengan sekali wudhu. (HR. Muslim)

Berwudhu dengan Tidak Boros Menggunakan Air

(2) Kadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu dengan satu mud, kadang pula dengan sepertiganya, atau kadang lebih dari itu. [Satu mud = ukuran dua telapak tangan penuh]
(3) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang sangat hemat ketika menggunakan air saat berwudhu. Beliau pun mewanti-wanti umatnya –dalam hadits yang sifatnya umum- agar jangan sampai boros. Beliau pun mengabari bahwa di antara umatnya ada yang berlebih-lebihan dalam thoharoh (bersuci). (HR. Ahmad)

Jumlah Membasuh Setiap Anggota Wudhu

(4) Telah shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau ketika membasuh setiap anggota wudhu, kadang satu kali-satu kali, kadang dua kali-dua kali, dan kadang tiga kali-tiga kali. Kadang pula beliau membasuh sebagian anggota wudhu ada yang dua kali dan yang lainnya tiga kali.

Cara Beliau Berkumur-kumur dan Memasukkan air dalam Hidung

(5) Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung, kadang dengan satu cidukan, kadang dua cidukan, dan kadang tiga cidukan.
(6) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menyambungkan antara berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung (dengan satu cidukan, satu kali jalan). Beliau mengambil sebagian cidukan untuk mulut dan sebagiannya lagi untuk hidungnya. Adapun jika katakan tadi bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung dengan dua atau tiga kali cidukan, maka itu ada kemungkinan kalau beliau memisah antara keduanya. Namun yang sesuai petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah menyambungkan antara keduanya.

Sebagaimana disebutkan dalam Shahihain (Bukhari-Muslim) dari hadits ‘Abdullah bin Zaid, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung sekaligus dari satu telapak tangan dan beliau melakukan seperti ini sebanyak tiga kali.” Dalam lafazh lainnya, “Beliau berkumur-kumur dan mengeluarkan air dari hidung sebanyak tiga kali.” Inilah penjelasan yang tepat (shahih) tentang berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung.
(7) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menggunakan tangan kanan ketika memasukkan air dalam hidung dan mengeluarkannya dengan tangan kiri.

Mengusap Kepala

(8) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengusap seluruh kepala (bukan sebagiannya saja). Kadang beliau mengusapnya dengan menarik tangan yang telah dibasahi dari belakang ke depan dan beliau tarik lagi ke belakang.

Di antara petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika wudhu adalah sebagai berikut:

Tidak Pernah Meninggalkan Berkumur-kumur dan Memasukkan Air dalam Hidung

(9) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berwudhu selalu berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung. Dan tidak diketahui sekali pun juga kalau beliau meninggalkan berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung.

Tertib dan Berturut-turut dalam Berwudhu

(10) Demikian pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mengusap anggota wudhunya sesuai urutan dan berturut-turut (tidak ada selang waktu antara anggota wudhu yang satu dan lainnya). Beliau tidak pernah meninggalkan hal ini sama sekali.

Cara Mengusap Kepala

(11) Cara Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap kepala yaitu kadang beliau mengusap ‘imamah (penutup kepala yang sulit dilepas), kadang pula mengusap ‘imamah dan ubannya sekaligus. [Jadi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengusap kepala bukan hanya mengusap ubannya saja. Beliau mengusap ubannya saat beliau menggunakan ‘imamah dan turut mengusap ‘imamah]

Membasuh Kaki

(12) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam wudhunya selalu mencuci kedua kakinya secara langsung jika saat itu beliau tidak menggunakan khuf atau kaos kaki. Namun beliau mengusap khuf dan kaos kaki jika beliau memang dalam kondisi mengenakannya. [Khuf = sepatu yang menutup mata kaki]

Mengusap Telinga Sekaligus dengan Kepala

(13) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengusap telinga langsung dengan kepalanya. Saat mengusap telinga, beliau mengusap bagian luar dan bagian dalamnya.

Tidak Perlu Mengusap Leher

(14) Sedangkan mengenai mengusap leher tidak ada satu pun hadits yang shahih yang mengajarkannya.

Yang Dibaca Sebelum dan Sesudah Wudhu

(15) Sebelum berwudhu tidak ada yang beliau ucapkan kecuali ucapan tasmiyah (bismillah) dan ucapan setelah wudhu: “Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh” (HR. Muslim), ditambah ucapan: “Allahummaj’alnii minat tawwaabiin waj’alnii minal mutathohhiriin” (HR. Tirmidzi). [Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Ya Allah jadikanlah aku di antara orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang suci]

Niat Sebelum Wudhu

(16) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengucapkan di awal wudhu: “Nawaitu rof’al hadatsi … (Saya berniat menghilangkan hadats …)”. Beliau pun tidak menganjurkannya. Tidak ada seorang sahabat yang melakukannya sama sekali. Tidak pula diriwayatkan mengenai anjuran amalan ini dari satu hadits pun baik dengan sanad yang shahih atau pun dho’if sekali pun.

Tidak Berlebihan dalam Berwudhu

(17) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah membasuh anggota wudhunya lebih dari tiga kali.
(18) Begitu pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah membasuh tangan lebih dari siku dan membasuh kaki lebih dari mata kaki.

Menyela-nyela Jenggot dan Jari Jemari

(19) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menyela-nyela jengotnya, namun itu bukan jadi rutinitas.
(20) Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa menyela-nyela jari jemarinya dan memerintahkan untuk demikian.
 Wallahu'alam
Wa-Baarakallaahu Fiikum jamii'an
Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakat





 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim

amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly   1 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu. Bismillahirrahmanirrahim Allahummashalli 'al...