Cari Blog Ini

Selasa, 24 Juni 2014

Hukum asal satu jiwa itu haram darahnya diambil atau dibunuh.

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.

 



“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”
Hukum asal satu jiwa itu haram darahnya diambil atau dibunuh.
Inilah yang dikatakan lagi dalam kaedah fikih Syaikh As Sa’di selanjutnya,
الأصل في الأبضاع واللحوم والنفس للمعصوم
تحريمها حتى يجيء الحل فافهم هداك الله ما يحل
Hukum asal hubungan biologis dan daging, begitu pula darah dan harta orang yang terjaga
adalah haram sampai datang dalil yang menunjukkan halalnya, maka pahamilah apa yang telah didiktekan

Kaedah di atas berisi pelajaran bahwa darah satu jiwa itu tidak boleh diambil kecuali jika adanya dalil. Yang menunjukkan benarnya kaedah ini adalah firman Allah Ta’ala,
وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An Nisa’: 29).
Begitu pula firman Allah Ta’ala,
وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ
(Sifat orang beriman yaitu) tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar ” (QS. Al Furqon: 68).

Juga dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan,
لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنِّى رَسُولُ اللَّهِ إِلاَّ بِإِحْدَى ثَلاَثٍ الثَّيِّبُ الزَّانِ وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ وَالتَّارِكُ لِدِينِهِ الْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ
Tidaklah halal darah seorang muslim -yang telah bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah- kecuali karena tiga perkara: (1) orang yang telah menikah namun berzina, (2) membunuh satu jiwa, (3) meninggalkan agama dan memberontak dari pemerintah yang sah” (HR. Bukhari no. 6878 dan Muslim no. 1676).

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ ، وَإِنَّ رِيحَهَا تُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا
Siapa yang membunuh kafir mu’ahad ia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun.” (HR. Bukhari no. 3166)

Inilah hukum asalnya, nyawa seseorang -meskipun kafir- tidak boleh diambil kecuali adanya dalil. Yang dikecualikan dari hal ini seperti tukang sihir, orang yang murtad, dan kafir harbi. Mengenai kafir harbi -yaitu kafir yang memerangi kaum muslimin- disebutkan dalam ayat,
فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ
Perangilah orang-orang musyrik.” (QS. At Taubah: 5).
 Wallahu'alam
Wa-Baarakallaahu Fiikum jamii'an
Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakat

 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim

amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly   1 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu. Bismillahirrahmanirrahim Allahummashalli 'al...