Cari Blog Ini

Senin, 23 Juni 2014

Cara Agar Pahala Berlipat Ganda

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 



“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”

 Cara agar Pahala berlipat

Berlipatnya pahala amalan kebaikan sampai sepuluh kali lipat, itu kemestian setiap amalan shalih, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

"Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya." (QS Al-An’am 160)

Adapun berlipatnya pahala lebih dari itu, maka ada sebab-sebabnya:
- Baik itu terkait dengan pelakunya
- Atau terkait amalan itu sendiri
- Atau terkait waktunya
- Atau tempatnya
- dan bekas/ pengaruh amalan tersebut.


Sebab PERTAMA : Ikhlash dan Mutaba’ah

Suatu amalan, jika termasuk yang disyariatkan, diamalkan untuk mencari keridhaan dan pahala-Nya dan hanya niat ini yang memanggilnya dan tujuannya dalam beramal, maka ia menjadikan amalan itu muncul dari (buah) iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Firman Allah Ta’ala:

"Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa" (QS. Al-Maidah 27)


Sebab KEDUA : Akidah yang lurus dan kekuatan iman

Dan termasuk dari sebab berlipatnya pahala dan merupakan landasan serta pondasi untuk yang terdahulu: akidah yang lurus dan kekuatan iman kepada Allah dan sifat-sifat-Nya diiriingi kuatnya keinginan hamba dan kecintaannya kepada kebaikan.

Sesungguhnya Ahlussunnah wal Jama’ah yang murni dan pemilik ilmu yang sempurna lagi terperinci tentang nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya, yang memiliki kekuatan untuk bertemu Allah, amalan-amalan mereka berlipat dengan kelipatan yang besar daripada orang-orang yang tidak semisal mereka dalam iman dan akidah ini. Tidak diraih yang semisalnya, tidak pula mendekatinya.


Sebab KETIGA : Amalan tersebut sangat bermanfaat bagi Islam dan kaum muslimin

Amalan yang memberi pengaruh, kecukupan, dan manfaat besar bagi Islam dan kaum muslimin, seperti jihad fi sabilillah: jihad dengan badan, harta, lisan, dan membantah orang-orang yang menyimpang. Sebagaimana Allah Ta’ala telah menyebutkan nafkah untuk orang-orang berjihad dan kelipatannya itu dengan tujuh ratus kali lipat.[3]

Dan termasuk jihad terbesar: menempuh jalan-jalan menuntut ilmu dan mengajar. Sebab, terdapat di dalamnya:
- menghidupkan ilmu dan diin,
- membimbing orang-orang yang tidak mengetahui,
- menyeru kepada kebaikan,
- melarang dari kejelekan,
- dan terdapat kebaikan yang banyak padanya yang seluruh hamba-hamba Allah membutuhkannya.

Maka, siapa pun yang menempuh jalan yang ia menuntut ilmu di dalamnya, Allah pasti memudahkan baginya jalan menuju surga.

Jika seorang hamba telah wafat maka telah terputus amalannya kecuali tiga hal: sedekah jariyah(yang terus mengalir) atau ilmu yang dimanfaatkan orang-orang setelahnya atau anak shalih yang mendoakan kebaikan untuknya.


Sebab KEEMPAT : Mengamalkan sesuatu yang orang lain mengikutinya

Siapa yang menjadi sebab saudara-saudaranya muslim melakukan suatu amalan, maka tidak diragukan akan menambah pahalanya dengan berlipat-lipat di atas amalan yang dilakukan seseorang namun tidak ada yang mengikutinya. Bahkan itu termasuk amalan yang qosirah (hanya untuk pelakunya).

Oleh karenanya, ulama fikih mengedepankan amalan-amalan yang muta’addiyah (dirasakan manfaatnya oleh orang lain) di atas amalan-amalan yang qosirah (hanya bermanfaat bagi pelakunya).



 Sebab KELIMA : Amalan tersebut terkait dengan peristiwa sulit dan bermanfaat besar)

Dan termasuk dari amalan yang dilipatkan pahalanya: jika amalan itu terkait dengan peristiwa yang sulit dan besar manfaatnya seperti penyelamatan dari kebinaasan, menghilangkan bahaya dari orang-orang yang terancam, dan melepaskan orang-orang dari kesulitannya.

Berapa banyak jenis amalan seperti ini menjadi penyelamat seseorang dari adzab dan berhasil memperoleh ganjaran yang besar. Sampai-sampai pada hewan, jika dihilangkan apa yang memudharatkannya maka pahalanya besar. Dan kisah wanita pelacur, yang memberi minum anjing yang hampir mati kehausan kemudian ia diampuni dengannya, menjadi saksi untuk permasalahan itu.


Sebab KEENAM : pelaku amalan itu baik keislaman dan thariqahnya

Dan termasuk dari amalan yang berlipat ganjarannya: seorang hamba yang baik ke-Islamannya, baik thariqah (jalan)nya, meninggalkan perbuatan dosa, tidak terus-menerus diatas suatu dosa. Amalan-amalan orang yang seperti ini dilipatgandakan sebagaimana datang dalam hadits yang shahih:

"Jika baik keislaman salah seorang kalian maka setiap amal kebaikan yang ia lakukan ditulis (pahalanya) dengan sepuluh kali lipatnya sampai tujuh ratus kali lipat". HR Bukhari-Muslim.



Sebab KETUJUH : Kedudukan pelaku amalan yang tinggi di sisi Allah dan di dalam Islam)

Dan termasuk dari sebab-sebabnya adalah ketinggian posisi pelaku di sisi Allah dan di dalam Islam. Sesungguhnya Allah Ta’ala Syakuur (Maha Bersyukur) Halim (Maha Pemurah Hati). Oleh sebab ini, pahala isteri-isteri Nabi –shalallahu ‘alaihi wasallam- berlipat ganda. Allah Ta’ala berfirman:

"Dan barangsiapa di antara kamu sekalian (isteri-isteri Nabi) tetap taat pada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscaya Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat. (QS. Al-Ahzaab 31)

Demikian pula seorang ulama Rabbani, yaitu seorang yang berilmu, beramal, dan mengajarkan ilmu. Kelipatan pahala amalan-amalannya sesuai kedudukannya di sisi Allah. Dan yang semisal mereka ini, jika terjatuh dalam perbuatan dosa maka dosanya lebih besar daripada selain mereka. Sebab, mereka wajib untuk lebih membentengi diri dan lebih bersyukur kepada Allah atas kekhususan nikmat-nikmat Allah bagi mereka.


Sebab KEDELAPAN : Bersedekah dari usaha yang halal

Dan termasuk dari sebab (berlipatnya pahala): bersedekah dari penghasilan yang baik sebagaimana nash-nash telah datang menjelaskan hal tersebut.


Sebab KESEMBILAN : Kemuliaan tempat beramal

Dan diantara sebabnya: kemuliaan tempat, seperti ibadah di masjid yang tiga (Masjidil Haram, Masjid nabawy dan Masjid Al-Aqsha).


KESEPULUH : Kemuliaan waktu ibadah

Dan termasuk diantaranya: kemuliaan waktu, seperti puasa di bulan Ramadhan, hari kesepuluh Dzulhijjah dan yang semisalnya, dan ibadah pada waktu-waktu yang dianjurkan pembuat syariat untuk meniatkannya seperti shalat di akhir malam, berpuasa pada hari-hari yang memiliki keutamaan dan semisalnya. Ini seluruhnya kembali kepada pelaksanaan mutaba’ah(mengikuti Rasulullah-shalallahu ‘alaihi wasallam- dalam tata cara beribadah) yang disempurnakan dengan keikhlasan dalam amalan yang itu menumbuh kembangkan pahalanya di sisi Allah.


Sebab Kesebelas: Beramal ketika ada penentangan dari dalam dan luar jiwa

Dan termasuk sebab dilipatgandakan pahala: menegakkan amalan-amalan shalih ketika ada pertentangan dari dalam dan luar jiwa. Maka, setiapkali penentangan itu lebih kuat dan seruan-seruan untuk meninggalkan beramal itu lebih besar, maka mengamalkannya akan lebih sempurna dan lebih banyak kelipatan pahalanya.
Dan permisalan untuk ini sangat banyak, namun ini dhabith(batasan)nya.


  KEDUABELAS : Bersungguh-sungguh melakukan ihsan, muroqobah dan menghadirkan hati ketika beramal

Dan termasuk sebab terpenting digandakannya pahala: bersungguh-sungguh dalam menegakkan ihsan(beribadah seakan melihat Allah) dan muroqobah(selalu merasa di bawah pengawasan Allah), dan menghadirkan hati ketika beramal.

Setiapkali perkara-perkara ini lebih kuat (ketika beramal) maka pahalanya lebih banyak. Oleh sebab ini, datang dalam hadits:

"Tidak ada bagianmu dari shalatmu kecuali apa-apa yang engkau memahaminya. [HR Imam Ahmad]

Maka shalat dan semisalnya walaupun telah tertunaikan ketika telah didatangkan bentuk dan kewajiban-kewajibannya yang lahir dan yang batin; namun kesempurnaan penerimaan amalan, pahala, tambahan kebaikan, ketinggian derajat, penghapusan dosa-dosa kecil, dan tambahan cahaya iman, itu berdasarkan kehadiran hati dalam beribadah.


KETIGABELAS : Sembunyi-sembunyi dan terang-terangan dalam beramal

Dan termasuk rahasia dilipatgandakannya: bahwa merahasiakan beramal terkadang menjadi sebab berlipatgandanya pahala. Sesungguhnya, termasuk dari tujuh jenis manusia yang Allah menaungi mereka dalam naungannya:

Seseorang yang bersedekah dengan sesuatu lalu ia menyembunyikannya sehingga tidak mengetahui tangan kanannya apa yang diberi tangan kirinya.

Dan diantara mereka: "Seseorang yang mengingat Allah bersendirian lalu berlinang air matanya." [HR Bukhori-Muslim]


Maka, orang-orang yang ikhlash dan berbuat ihsan serta berdzikir, mereka yang terdepan dari yang terdepan, yang paling dekat kepada surga yang nikmat. Semuga kita semua termasuk didalamnya aamiin.


Wallahu'alam
Wa-Baarakallaahu Fiikum jamii'an
Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu


 


 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly   1 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu. Bismillahirrahmanirrahim Allahummashalli 'al...