Cari Blog Ini

Rabu, 18 Juni 2014

Bahaya Bid'ah





Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 





“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”
 
 
 
 
Bahaya Bid'ah 




Menurut Al-Syatibi dalam Al-I’tisham dikatakan bahwa bid’ah adalah segala yang diada-adakan dalam bentuk yang belum ada contohnya. Ia bisa berupa keyakinan yang menyalahi kebenaran yang dibawa para rasul Allah dan dimuat dalam kitab Allah. Bisa berupa bentuk-bentuk ibadah yang tidak dilandasi dalil-dalil syar’i. Perangkap ini sangatlah berbahaya karena banyak orang yang tidak menyadarinya, karenanya bid’ah lebih disukai syetan daripada perbuatan maksiat. Sufyan Ats-tsauri berkata:

اَلْبِدْعَةُ أَحَبُّ إِلَى إِبْلِيْسَ مِنَ الْمَعْصِيَةِ. اَلْمَعْصِيَةُ يُتَابُ مِنْهَا وَالْبِدْعَةُ لاَ يُتَابُ مِنْهَا.
“Bid’ah itu lebih disukai oleh iblis daripada kemaksiatan, pelaku maksiat masih ingin bertaubat dari kemaksiatannya, sedang pelaku bid’ah tidak ada keinginan untuk bertaubat dari kebid’ahannya”.

Hal ini karena pelaku bid’ah mengira perbuatannya baik, dan dengan bid’ahnya itu dia bermaksud untuk mendekatkan diri kepada Allah. Oleh karena itu ia tidak berfikir untuk bertaubat kepada Allah dari perbuatannya bahkan dengan bid’ahnya ia mengharap pahala, sebagaimana firman Allah:

أَفَمَن زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَءَاهُ حَسَنًا

Maka apakah orang yang dijadikan (syetan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia menyakini pekerjaannya itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syetan)? (Fathir: 8).

Berbeda dengan pelaku maksiat, ia merasa sedikit amal baiknya dan jelek perbuatannya, sehingga jika datang nasehat padanya segera ia bertaubat. Bahkan ironisnya ada sebagian orang berpendapat adanya bid’ah hasanah, padahal para ulama dan salafus shalih sudah bersepakat bahwa semua perbuatan bid’ah adalah sesat.

Bahkan Imam Malik dengan tegas menyatakan:

مَنِ ابْتَدَعَ فِي اْلإِسْلاَمِ بِدْعَةً يَرَاهَا حَسَنَةً فَقَدْ زَعَمَ أَنَّ مُحَمَّدًا خَانَ الرِّسَالَةَ، لأَنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُوْلُ: {اَلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِيْنًا} فَمَا لَمْ يَكُنْ يَوْمَئِذٍ دِيْنًا فَلاَ يَكُنِ الْيَوْمَ دِيْنًا.

Barangsiapa mengada-adakan di dalam Islam suatu bid’ah yang dia melihatnya sebagai suatu kebaikan, maka ia telah menuduh Muhammad -shallallohu 'alaihi wasallam- menghianati risalah, karena Allah telah berfirman: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah kucukupkan nikmatKu kepadamu, dan telah Kuridhoi Islam menjadi agamamu”. Maka sesuatu yang bukan termasuk ajaran agama pada hari itu (saat hidup Rasul), bukan pula termasuk ajaran agama pada hari ini.

Begitulah bahaya bid’ah dan merupakan masalah yang besar, sampai-sampai Abdullah bin Abbas mengatakan: bila manusia lolos dari perangkap ini dan memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang memusuhi ahli bid’ah, maka syetan beralih ketingkatan ketiga.

Sebagian kaum muslimin, ‘alergi’ dengan kata bid’ah. Terkadang mereka langsung antipati jika seorang da’i yang menyampaikan nasehat, dan isi nasehat itu terkait dengan bid’ah. Namun ketahuilah wahai saudara kami seiman, istilah tersebut telah Nabi shallallahu ‘alahi wasallam gunakan sejak dulu. Beliau Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda,
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثاَتِ اْلأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

"Waiyyaakum wamuhdatsaatil umuuri faainna kullu bid'atin dhalaalah

“…berhati-hatilah kalian dengan perkara yang muhdatsat (perkara yang di ada-adakan-didalam agama), karena setiap bid’ah adalah kesesatan.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, At-Tirmidzi berkata, “Hadist Hasan Shahih.”)

Perkara yang muhdats di sini, bukanlah terkait dalam masalah dunia, namun terbatas dalam masalah agama saja. Seperti hadits yang diriwayatkan dari Ummul Mukiminin, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ.
"Man ahdatsa fii-amrinaa hadzaa maa laisa minhu fahuwa roddun."

“Barangsiapa yang membuat perkara baru (أَحْدَثَ ) dalam urusan (agama) kami ini yang bukan dari ajarannya, maka perkara tersebut "Roddun" (tertolak).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Sedangkan Dalil lain bahwa ‘kreasi’ (membuat perkara baru) itu hanya boleh didalam masalah keduniaan saja, semisal Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan semua urusan keduniawian yang menyangkut didalamnya, termasuk style penampilan... selagi memenuhi syarat menutupi aurat dan sopan, bukan masalah agama, berdasarkan sabda Nabi

أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ
“Antum a’lamu bi amri dunyaakum.“

Artinya:
…kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian.” (HR. Muslim)

Dalam masalah keduniawian,
Ada sebuah HADITS yang sangat mahsyur yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam masalah pembibitan/pembuahan pohon kurma. Hadits itu, dalam sebagian riwayat berbunyi:

“Antum a’lamu bi umuri dunyaakum-Kalian lebih tahu tentang perkara dunia kalian.” [Hadist ini diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Sahih-nya, dalam kitab Al Fadlail, dari riwayat Thalhah, Rafi’ bin Khudaij, A’isyah, dan Anas r.a. (hadist-hadist no. 2361-2363










Dalam hadits ini, Nabi mengatakan ‘URUSAN KEDUNIAAN- kalian’ misal yang anda maksudkan tentang konotasi bid'ah yang ngawur tanpa pendalaman ilmu...,
-Naik haji/umrah pakai fasilitas pesawat, atau berdakwah secara online via internet, atau jejaring sosial media seperti; FB, Twitter, BBM, Whatsapp, KakaoTalk dllnya,. apakah hal ini juga termasuk bid'ah?

Tentu saja kalau masalah keduniaan itu bukanlah termasuk bid'ah dalam syariat!

Namun Beliau Nabi r tidak mengatakan ‘hukum urusan dunia kalian’ Karena untuk masalah dunia, Nabi menyerahkan pada umatnya, namun untuk hukum perkara dunia, hanya Nabi lah yang lebih tahu. Misalnya dalam hal memelihara jenggot. Urusan jenggot kenapa bisa tumbuh, manusia lebih tahu akan hal itu. Namun urusan hukum memelihara jenggot, Nabi lah yang lebih tahu.


Wallahu'alam
Barakallahu Fikum 




Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu 
 
 

 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly   1 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu. Bismillahirrahmanirrahim Allahummashalli 'al...