Cari Blog Ini

Rabu, 18 Juni 2014

Bidadari

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 





“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”


BIDADARI SURGA

Bait-bait ini diambil dari kitab Ibnul Qoyyim yang berjudul Al-Kaafiyah As- Syaafiyah, yang dikenal juga dengan Nuuniah Ibnil Qoyyim rahimahullah. Bait-bait sya’ir ini disebut dengan “Nuuniah” karena seluruh bait-bait sya’ir tersebut diakhiri dengan huruf nuun, sebagaimana nanti bisa dilihat oleh para pembaca yang budiman.

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
ﻭَﺭَﺃَﻭْﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺑُﻌْﺪٍ ﺧِﻴَﺎﻣً ﻣُﺸْﺮِﻓﺎ ... ﺕٍ ﻣُﺸْﺮِﻗَﺎﺕِ ﺍﻟﻨُّﻮْﺭ ﻭَﺍﻟْﺒُﺮْﻫَﺎﻥِ ِ

Dan mereka (para lelaki penghuni surga) melihat dari kejauhan kemah kemah yang tinggi dan memancarkan cahaya dan petunjuk

ﻓَﺘَﻴَﻤَّﻤُﻮْﺍ ﺗِﻠْﻚَ ﺍﻟْﺨِﻴَﺎﻡَ ﻓَﺂﻧَﺴُﻮْﺍ ... ﻓِﻴْﻬِﻦَّ ﺃَﻗْﻤَﺎﺭَﺍ ﺑِﻼَ ﻧُﻘْﺼَﺎﻥِ
Merekapun menuju ke kemah-kemah tersebut maka mereka mendapati dalam kemah-kemah tersebut rembulan-rembulan yang sempurna tanpa kekurangan sedikitpun

ﻣِﻦْ ﻗَﺎﺻِﺮَﺍﺕِ ﺍﻟﻄَّﺮْﻑِ ﻻَ ﺗَﺒْﻐَﻰ ﺳِﻮَﻯ ... ﻣَﺤْﺒُﻮْﺑِﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﺳَﺎﺋِﺮِ
ﺍﻟﺸُّﺒَّﺎﻥِ
Para bidadari yang membatasi lirikan mata mereka, bidadari tidak menginginkan melainkan kekasihnya dari para pemuda yang ada

ﻗَﺼَﺮَﺕْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻃَﺮْﻓَﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﺣُﺴْﻨِﻪِ ... ﻭَﺍﻟﻄَّﺮْﻑُ ﻓِﻲ ﺫَﺍ ﺍﻟْﻮَﺟْﻪِ
ﻟِﻠﻨِّﺴْﻮَﺍﻥَ
Sang bidadari membatasi pandangannya (hanya kepada
kekasihnya) karena tampannya sang kekasih. Karenanya lirikan mata yang
tertunduk adalah lirikan mata para bidadari

ﺃَﻭْ ﺃَﻧَّﻬَﺎ ﻗَﺼَﺮَﺕْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻃَﺮْﻓَﻪُ ... ﻣِﻦْ ﺣُﺴْﻨِﻬَﺎ ﻓَﺎﻟﻄَّﺮْﻑٌ
ﻟِﻠﺬُّﻛْﺮَﺍﻥَ
Atau sang bidadari membatasi
pandangan sang kekasih (penghuni surga) karena cantiknya sang bidadari, maka dalam hal ini lirikan mata yang tunduk adalah lirikan mata sang kekasih

ﻭ َﺍﻟْﺄَﻭَّﻝُ ﺍﻟْﻤَﻌْﻬُﻮْﺩُ ﻣِﻦْ ﻭَﺿْﻊِ ﺍﻟْﺨِﻄَﺎ ... ﺏِ ﻓَﻼَ ﺗَﺤِﺪْ ﻋَﻦْ ﻇَﺎﻫِﺮِ
ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ
Pendapat pertama (yaitu lirikan mata yang tertunduk adalah lirikan mata bidadari) itulah pendapat yang merupakan dzohir dari ayat Al-Qur’an, maka janganlah engkau berpaling dari dzohirnya Al-Qur’an

ﻭَﻟَﺮُﺑَّﻤَﺎ ﺩَﻟَّﺖْ ﺇِﺷَﺎﺭَﺗُﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺜَّـ ... ـﺎﻧِﻲ ﻓَﺘِﻠْﻚَ ﺇِﺷَﺎﺭَﺓٌ ﻟِﻤَﻌَﺎﻥِ
Dan bisa jadi pendapat yang kedua (bahwasanya lirikan mata yang tertunduk adalah lirikan mata para lelaki penghuni surga) ditunjukan oleh pendapat yang pertama, maka itu adalah penunjukan ayat dan bukan makna dari dzohirnya ayat al-quran

Penjelasan :
Dalam bait-bait ini Ibnul Qoyyim memberi isyarat tentang adanya dua pendapat di kalangan para ulama tentang firman Allah

ﻓِﻴﻬِﻦَّ ﻗَﺎﺻِﺮَﺍﺕُ ﺍﻟﻂَّﺮْﻑِ ﻟَﻢْ ﻳَﻂْﻤِﺜْﻬُﻦَّ ﺇِﻧْﺲٌ ﻗَﺒْﻠَﻬُﻢْ ﻭَﻻَ ﺟَﺎﻥٌّ
"In them are women limiting [their] glances, untouched before them by man or jinni."

Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” (QS 55. Ar-Rahman : 56).

Pendapat pertama adalah para bidadari menundukan pandangannya, mereka hanya melihat kepada para suami mereka penghuni surga. Hal ini karena para bidadari memang tidak mengenal para lelaki kecuali suami- suami mereka penghuni surga. Bahkan mereka tidak pernah disentuh sedikitpun oleh lelaki lain baik dari kalangan manusia maupun kalangan jin. Sungguh mereka tidak disentuh kecuali oleh suami mereka penghuni surga. Jadilah suami mereka adalah yang tertampan dan terbaik serta terindah di mata para bidadari. Mereka tidak pernah membandingkan suami mereka ini dengan lelaki yang lain, apalagi sampai melirik lelaki lain. Kecintaan mereka dan fikiran mereka hanyalah untuk melayani suami mereka, karena para bidadari memang diciptakan oleh Allah hanya untuk mencintai dan merindukan serta melayani suami mereka. Hal ini tentunya berbeda dengan para wanita dunia yang sering membandingkan suami mereka dengan lelaki yang lain, yang hal ini tentu sangat menyakitkan hati suami mereka. Bahkan para wanita dunia tertawan dengan ketampanan lelaki yang lain….sungguh jauh berbeda dengan sifat para bidadari yang tidak melirik dan memandang kecuali kepada suami mereka.


Pendapat pertama inilah pendapat yang dipilih oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah.

Adapun pendapat kedua, yaitu para bidadari menundukan pandangan para suami mereka, karena terlalu cantik dan menawannya para bidadari sehingga tidaklah terbetik dalam hati suami mereka untuk melirik wanita yang lain, karena kepuasan sudah ia dapatkan dalam kecantikan wajah dan
kemolekan tubuh para bidadari. Yang hal ini tentunya berbeda dengan wanita dunia, bagaimanapun seorang lelaki memiliki seorang istri yang sangat cantik jelita toh hati sang lelaki masih melirik ke wanita yang lain, bahkan meskipun sang lelaki telah memiliki empat istri dari wanita dunia.

Kemudian Ibnul Qoyyim berkata lagi :

ﻫَﺬَﺍ ﻭَﻟَﻴْﺲَ ﺍﻟْﻘَﺎﺻِﺮَﺍﺕُ ﻛَﻤَﻦْ ﻏَﺪَﺕْ ... ﻣَﻘْﺼُﻮْﺭَﺓً ﻓَﻬُﻤَﺎ ﺇِﺫًﺍ
ﺻِﻨْﻔَﺎﻥِ
Dan para bidadari yang menunjukan lirikan mata ini, mereka bukanlah para bidadari yang terpingit, maka kalau begitu ada dua model para bidadari

Ibnul Qoyyim mengisyaratkan bahwa ada dua jenis bidadari yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an, yang pertama adalah Bidadari yang menundukan pandangan yang Allah sebutkan dalam surat Ar-Rahman ayat 56, setelah itu Allah menyebutkan ada tingkatan surga yang lebih rendah derajatnya. Allah berfirman

ﻭَﻣِﻦْ ﺩُﻭﻧِﻬِﻤَﺎ ﺟَﻨَّﺘَﺎﻥِ
“ And below them both [in excellence] are two [other] gardens."

"Dan selain dari dua syurga itu ada dua syurga lagi (yang lebih rendah derajatnya)” (QS Ar-Rahman : 62)

Lalu Allah sebutkan bahwa dalam surga yang lebih rendah derajatnya ini ada jenis bidadari yang kedua, Allah berfirman :

ﻓِﻴﻬِﻦَّ ﺧَﻴْﺮَﺍﺕٌ ﺣِﺴَﺎﻥٌ

"In them are good and beautiful women."

" Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik." (QS 55. Ar- Rahman :70)

ﻓَﺒِﺄَﻱِّ ﺁﻻَءِ ﺭَﺑِّﻜُﻤَﺎ ﺗُﻜَﺬِّﺑَﺎﻥِ

So which of the favors of your Lord would you deny?

" Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS 55. Ar- Rahman :71)

ﺣُﻮﺭٌ ﻣَﻘْﺼُﻮﺭَﺍﺕٌ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺨِﻴَﺎﻡِ

"Fair ones reserved in pavilions.”

(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah."(QS 55. Ar- Rahman :72)

صدق الله العظيم
"Shodaqollohul'azhiim"

 
 Wallahu'alam
Wa-Baarakallaahu Fiikum jamii'an

Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu

 


 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly   1 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu. Bismillahirrahmanirrahim Allahummashalli 'al...