Cari Blog Ini

Rabu, 18 Juni 2014

Cinta dan Dusta

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 





“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”


Cinta dan Dusta
Terbungkus rapih ada didalamnya!

Di dalam Kitab Raudhatul Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin, Ibnul Qayyim al-Jauziyah selaku seorang Ulama- Ahli hukum dan psikologi yang pakar berkenaan tentang masalah Cinta berkata,

Antara hukum cinta yang sejati ialah cinta menuntut penunggalan kekasih tanpa memadunya dengan yang lain.

Bak kata pepatah Arab,

“Di dalam hati seseorang tidak ada banyak kekasih yang paling ia sanjungi dan di langit tidak ada banyak sembahan yang disembah.”

Sekiranya cinta dapat dibagi ke beberapa tempat, tentu saja kekuatan cinta itu akan melemah.

Menukil sebuah syair,
Dusta orang yang mengaku memiliki dua cinta....

Laksana kedustaan al-Manawiyah dalam dasar agama....

Tidak ada tempat bagi dua kekasih dalam satu hati
Satu urusan tidak boleh dituntun dari dua sisi,

Allah Ta'Ala sendiri berkata,

"Maa ja'alallahu lirajulin min qalbaini fii jaufihi....

"Allah tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya. (Surah al-Ahzab: 4).

Cinta sejati hanya dapat diukur dari seberapa dalam dia mencintai kekasih hatinya hanya semata-mata demi menggapai ridha Allah (mahabbatullah/cinta kepada Allah).... Mumtaaz

Hanya Satu Kata Mahabbatullah...

Namun hal ini penuh dengan cobaan hidup dan kejujuran hati to' saling mengungkapkan dan saling menghargai... the best love

Sering sekali saya melihat di postingan sosial media dumay

Tentang tulisan kata CINTA

SETAHU SAYA CINTA KEPADA LAWAN JENIS
ITU selalu saja ADA 2 SISI:
Positif dan Negatif So' itu pasti!

Menurut analogi arti kata cinta (Cerita indah terbungkus dusta)!

Apakah benar?

Padahal cinta sejati itu didunia ini dari yang 100% hanya SATU (MAHABBATULLAH)!


Menukil kedalam ilmu hikmah dari "imam ibnu Qayyim rahimahullâh tentang cinta yang terpuji:

“Cinta yang terpuji adalah cinta yang memberikan manfaat kepada orang yang merasakan cinta itu untuk kebahagiaan dunia dan akhiratnya. Cinta inilah yang menjadi asas kebahagiaan. Sedangkan cinta bencana adalah cinta yang membahayakan pelakunya di dunia maupun akhirat dan membawanya ke pintu kenistaan serta menjadikannya asas penderitaan dalam jiwanya.”
Ketika pilihan harus diambil maka kembalikan kepada Allah Yang Maha Mengetahui yang terbaik bagi hamba-Nya.

 Ketika hatimu terpaut pada seseorang maka serahkan urusanmu kepada Rabb Yang Maha Menguasai Hati dan rengkuhlah cinta Rabb yang hakiki dalam manis dan indahnya cinta dalam istikharah cinta.

Ibnu Qayyim rahimahullâh berkata dalam kitab ad-Dâ' wa ad-Dawâ' (Penyakit dan Obat):

“Mencintai wanita itu terbagi tiga, yaitu:

Bagian pertama dan kedua adalah “pendekatan” dan “ketaatan”. Yang termasuk kategori ini dapat dimisalkan seperti mencintai seorang istri. Bentuk cinta semacam ini sangat bermanfaat karena bagaimanapun ia merupakan salah satu syariat yang diperintahkan oleh Allah ta’ala dalam melaksanakan pernikahan. Karena, pernikahan dapat menghindarkan pandangan mata dan hati dari perbuatan semu yang dilarang Islam. Maka dari itulah Allah ta’ala, Rasul-Nya Muhammad shallallahu 'alahi wasallam., dan seluruh manusia menjunjung tinggi martabat pecinta semacam ini.

Sedangkan bagian ketiga adalah “cinta mubah” (cinta yang dibolehkan), seperti cinta seorang laki-laki ketika disebutkan kepadanya sosok seorang wanita jelita, atau ketika seorang laki-laki melihat wanita secara kebetulan lalu hatinya terpaut kepada wanita tersebut, dengan catatan tidak ada unsur maksiat dalam jatuh cinta itu. Cinta semacam ini pelakunya tidak dibebani dosa dan siksa, namun lebih baik menghindar dan menyibukkan diri dengan suatu pekerjaan yang lebih bermanfaat lagi positif serta wajib baginya merahasiakan hal itu. Apabila menjaga dan sabar terhadap suatu hal yang berbau negatif, niscaya Allah ta’ala akan memberikan ganjaran pahala kepadanya dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.”

Ibnu Qayyim rahimahullâh dalam kitab ad-Dâ' wa ad-Dawâ' (Penyakit dan Obat):

“Cinta membangkitkan jiwa dan menata prilaku. Mengungkapkannya adalah suatu kewajaran dan memendamnya menjadi beban.” Lalu, beliau berkata: “Mereka berucap: ‘Kita tidak memungkiri kerusakan cinta jika terbumbui oleh perbuatan tercela kepada sesama makhluk. Yang kita dambakan adalah cinta suci dari seorang laki-laki idaman yang selalu komitmen kepada agama, kehormatan, dan akhlak. Jangan sempat cinta itu menjadi jurang pemisah antara menusia dengan Khaliq-nya dan menyebabkan antara pecinta dengan yang dicintainya jatuh ke dalam perbuatan nista

Sahabat hati,
Peganglah dengan erat ungkapan wahyu yang sangat agung dibawah ini,

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

“Berpegang teguhlah dengan ajaranku dan ajaran kholifah yang diberi petunjuk dalam ilmu dan amal, berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah (kuat-kuat) dengan gigi geraham kalian”.

Baca juga firmanNya,

Kecintaan yang hakiki pastilah akan malazimkan Ittiba’ yang benar. Allah Ta’ala berfirman:


قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (٣١)

Katakanlah:”Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali ‘Imran: 31)

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. 48. Al- Fath. 29)

Menukil kedalam hati sahabat
"Amirul Mukminin Umar bin Khattab -radhiyallohu ‘anhu- setiap berbeda pendapat dengan seseorang, beliau selalu berkata :

ما حاججت أحداً إلا وتمنيت أن يكون الحق على لسانه

“Tidaklah aku menyampaikan hujjahku kepada seseorang kecuali aku berharap agar kebenaran (al haq) ada pada lisannya (hujjahnya)”

Beginilah tawadhu’ nya seseorang yang Rasulullah berkata tentangnya:

“Sesungguhnya Allah telah meletakkan kebenaran (al Haq) pada lisan Umar dan hatinya” (HR. Ahmad dan Imam Hakim dalam Al Mustadrak dan beliau menyatakan hadits ini shahih atas persyaratan Bukhari dan Muslim)

Setiap kali Imam Syafi’i berbeda pendapat dengan orang lain, beliau selalu mengatakan :

ما جادلت أحداً إلا تمنّيت أن يظهِر الله الحق على لسانه دوني

“TIDAKLAH AKU MENDEBAT SESEORANG KECUALI AKU BERHARAP AGAR ALLAH MENUNJUKKAN KEBENARAN (AL HAQ) DI ATAS LISANNYA (HUJJAHNYA), BUKAN LISANKU.”

Subhanalloh.... ungkapan kedalaman ulama salaf yang sungguh sangat ma'ruf and Amazing luarr biasa ....
Mumtaaz

Meminta Hidayah kelembutan hati,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
"Yaa Muqaollibal Quluub, Tsabbit Qaolbi ‘Ala Diinik"

Artinya:
Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agamaMu.(HR. Ahmad dan at Tirmidzi)

اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
"Alloohumma Musharrifal Quluub, Sharrif Quluubanaa ‘Alaa Thoo’atika"

Artinya:
Ya "Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadaMu.” (HR. Muslim)

#Doa Ketika Mendapati Banyak Perselisihan Pendapat

Abu Salamah bin Abdurrahman bin 'Auf, berkata: “Aku bertanya pada 'Aisyah, Ummul Mukminin: Dengan bacaan apa Nabi Allah shallallahu 'alaihi wa salam memulai sholat malamnya?”

'Aisyah menjawab: “Apabila beliau sholat malam maka beliau memulai bacaan sholatnya (doa istiftah /Pembuka doa) dgn mengucapkan:

((اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ))

ALLAHUMMA ROBBI JIBRILA WAMIIKAILA WA ISROFILA FA THIROSSAMAWATI WAL ARDHI ‘ALIMAL GHOIBI WASYSYAHADATI ANTA TAHKUMU BAINA ‘IBADIKA FIMAA KANU FIHI YAKHTALIFUWNA IHDINI LIMAAKHTULIFA FIHI MINAL HAQQI BI IDZNIKA INNAKA TAHDIY MANTASYA U IL SHIROTIM MUSTAQIM

Ya Allah, Robbnya Jibril, Mikail, & Isrofil, Pencipta langit & bumi, Yang Maha Mengetahui yang ghoib & yang nampak! Engkau memutuskan perkara yang mereka perselisihkan. Tunjukkanlah aku pada kebenaran yang diperselisihkan dengan izin-Mu! Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk siapa saja yg Engkau kehendaki pada jalan yang lurus." (HR Muslim, Tirmidzi, Abu Daud, & Ibnu Majah)

Saudaraku, perselisihan pendapat dlm umat ini tlh menjadi keniscayaan sejak awal sejarah umat ini. Ada perselisihan dlm masalah furu' (cabang) yaitu perbedaan pendapat dlm masalah ijtihadiyah. Dlm menyikapi perselisihan ini akhlak yg wajib dikedepankan adl akhlak saling menghormati & menghargai pendapat yg lain selama berdasar pada dalil yg shohih. Berikutnya adl perselisihan dlm masalah ushul (pokok aqidah) yaitu perbedaan pendapat dlm masalah yg tdk dibenarkan adanya ijtihad dlm masalah tsb. Perselisihan dlm masalah ini adl perselisihan antara haq & bathil.

Terlepas dari 2 bentuk perselisihan ini tentunya seorang mukmin tetap wajib menghiasi dirinya dgn akhlak bersandar pd pertolongan Allah yg akan menjadi motivasi bg dirinya utk senantiasa memohon petunjuk pd-Nya agar ditetapkan pd yg benar diantara perkara yg diperselisihkan tsb.

Saudaraku, marilah kita perbanyak membaca doa ini, terutama sebagai doa istiftah di sholat malam kita sebagaimana Rosulullah lakukan.

"Allahu Ta'ala A'lam."

Wallahu'alam
Wa-Baarakallaahu Fiikum jamii'an

Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu

 


 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly   1 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu. Bismillahirrahmanirrahim Allahummashalli 'al...