Cari Blog Ini

Minggu, 15 Juni 2014

Kriteria Orang-orang Yang Bertauhid

 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.


Bismillahirrahmanirrahim



“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”.



  Kriteria Orang-orang Yang Bertauhid

Allah berfirman dalam Al-Qur’anul Karim,
“Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (adzab) Rabb mereka, Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Rabb mereka, Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Rabb mereka (sesuatu apapun), Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya. “ (Al-Mu’minun:57-61)
Ayat-ayat di atas menyebutkan kriteria orang-orang yang beriman dan bertauhid dengan baik.



1.  Bertauhid Karena Takut Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Tentang firman Allah,
Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (adzab) Rabb mereka
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Mereka berbuat baik dan beramal shalih karena takut terhadap Rabb mereka dan khawatir ditimpa oleh sesuatu yang mereka tidak inginkan. Inilah kondisi seorang mukmin, berbuat kebaikan karena takut kepada Allah dan khawatir tidak memperoleh apa yang mereka inginkan”.
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah menyatakan, “Seorang mu’min mengumpulkan antara perbuatan baik dan rasa takut kepada Allah. Sedangkan seorang munafik mengumpulkan antara perbuatan jelek dan rasa aman dari siksa Allah.”



2.  Bertauhid Karena Keimanannya Yang Tinggi
Tentang firman Allah,
“Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Rabb mereka”
Perlu diketahui bahwa beriman dengan ayat-ayat Allah mencakup dua hal:

1. Beriman dengan ayat Allah Al-Kauniyyah.
Maksudnya beriman bahwa segala yang terjadi di alam ini dengan taqdir dan ketentuan Allah.

2. Beriman dengan ayat Allah Asy-Syar’iyyah.
Maksudnya beriman kepada syariat yang Allah turunkan melalui Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Ayat Allah Asy-Syar’iyyah mengandung tiga hal:
a. Perintah Allah yang disyariatkan. Ini adalah perkara yang dicintai Allah.
b. Larangan Allah yang disyari’atkan. Ini adalah perkara yang dibenci Allah.
c. Kabar yang diberitakan oleh Allah dalam syari’at-Nya. Kabar ini adalah benar dan tidak mungkin dusta sebab datangnya dari sisi Allah subhanahu wa ta’ala.



3.  Bertauhid Karena Ingin Memurnikan Ibadahnya
Tentang firman Allah,
“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Rabb mereka (sesuatu apapun)”
Perlu diketahui bahwa tidak berbuat syirik yang dimaksud dalam ayat ini adalah makna yang menyeluruh dan mencakup semua jenisnya. Artinya tidak berbuat syirik besar maupun kecil, baik yang jelas atau tersembunyi. Ini adalah sifat seorang yang merealisasikan tauhid secara sempurna.
Jika dinyatakan “tidak berbuat syirik” sedikit pun, berarti terlepas pula dari perbuatan bid’ah dan maksiat. Sebab berbuat bid’ah dan maksiat merupakan realisasi menjadikan hawa nafsu sebagai sesembahan selain Allah. Inilah yang disebut dengan syirik. Coba perhatikan firman Allah ta’ala,
“Apakah engkau tidak melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilah (sesembahan)-nya”. (Al-Jatsiyah:23)

Wallahu a’lam bishshawaab.


 Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly   1 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu. Bismillahirrahmanirrahim Allahummashalli 'al...