Cari Blog Ini

Sabtu, 21 Juni 2014

Harumnya Bidadari Surga


Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 



“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”
 
 
Harumnya Bidadari Surga

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke
dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan
memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma
yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah
seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Kecantikan Fisik Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Rombongan yang pertama masuk surga adalah
dengan wajah bercahaya bak rembulan di malam
purnama. Rombongan berikutnya adalah dengan
wajah bercahaya seperti bintang-bintang yang
berkemilau di langit. Masing-masing orang di antara mereka mempunyai dua istri, dimana sumsum tulang
betisnya kelihatan dari balik dagingnya. Di dalam
surga nanti tidak ada bujangan.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
َﻚِﻟَﺬَﻛ
ﻢُﻫﺎَﻨْﺟَّﻭَﺯَﻭ ٍﻦﻴِﻋ ٍﺭﻮُﺤِﺑ
“Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka
bidadari.” (Qs. Ad-Dukhan: 54)
Abu Shuhaib al-Karami mengatakan, “Yang
dimaksud dengan hur adalah bentuk jamak dari
haura, yaitu wanita muda yang cantik jelita dengan kulit yang putih dan dengan mata yang sangat hitam.
Sedangkan arti ‘ain adalah wanita yang memiliki
mata yang indah.
Al-Hasan berpendapat bahwa haura adalah wanita
yang memiliki mata dengan putih mata yang sangat
putih dan hitam mata yang sangat hitam. Sopan dan Pemalu Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati bidadari
dengan “menundukkan pandangan” pada tiga
tempat di Al-Qur’an, yaitu:
“Di dalam surga, terdapat bidadari-bidadari-bidadari
yang sopan, yang menundukkan pandangannya , tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka
(penghuni-penghuni surga yang menjadi suami
mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabb-
mu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-
akan biadadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs.
Ar-Rahman: 56-58) “Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya.” (Qs. Ash- Shaffat: 48)
“Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.” Seluruh ahli tafsir sepakat bahwa pandangan para
bidadari surgawi hanya tertuju untuk suami mereka,
sehingga mereka tidak pernah melirik lelaki lain. Putihnya Bidadari Allah Ta’ala berfirman, “Seakan-akan bidadari itu
permata yakut dan marjan.” (Qs. ar-Rahman: 58)
al-Hasan dan mayoritas ahli tafsir lainnya
mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah
bidadari-bidadari surga itu sebening yaqut dan
seputih marjan. Allah juga menyatakan,“(Bidadari-bidadari) yang
jelita, putih bersih dipingit dalam kemah.” (Qs. Ar-
Rahman: 72)
Maksudnya mereka itu dipingit hanya diperuntukkan
bagi para suami mereka, sedangkan orang lain tidak
ada yang melihat dan tidak ada yang tahu. Mereka berada di dalam kemah.
Baiklah…ini adalah sedikit gambaran yang Allah
berikan tentang bidadari di surga. Karena
bagaimanapun gambaran itu, maka manusia tidak
akan bisa membayangkan sesuai rupa aslinya,
karena sesuatu yang berada di surga adalah sesuatu yang tidak/belum pernah kita lihat di dunia ini.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, mengatakan
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Allah Azza wa Jalla berfirman, “Aku
siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu
yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas oleh
pikiran.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Setelah mengetahui sifat fisik dan akhlak bidadari,
maka bukan berarti bidadari lebih baik daripada
wanita surga. Sesungguhnya wanita-wanita surga
memiliki keutamaan yang sedemikian besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits,
“Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga
itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Dan lagi, seorang manusia telah Allah ciptakan
dengan sebaik-baik rupa, “Dan manusia telah diciptakan dengan sebaik-baik
rupa.” (Qs. At-Tiin: 4)
Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
“Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang
lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang
bermata jeli?” Beliau shallallahu’‘alaihi wa sallam menjawab,
“Wanita-wanita dunia lebih utama daripada
bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan
apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”
Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih
utama daripada mereka?” Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa
dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan
cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain
sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna
hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya
mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami
lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami
selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali,
kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama
sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan
kami memilikinya.’.” (HR. Ath Thabrani) Subhanallah. Betapa indahnya perkataan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebuah perkataan
yang seharusnya membuat kita, wanita dunia,
menjadi lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh
untuk menjadi wanita shalihah. Berusaha untuk
menjadi sebaik-baik perhiasan. Berusaha dengan lebih keras untuk bisa menjadi wanita penghuni
surga..
Nah, tinggal lagi, apakah kita mau berusaha menjadi
salah satu dari wanita penghuni surga?
Maraji’:
Mukhtashor Hadil al-Arwah ila Bilad al-Afrah (Tamasya ke Surga) (terj), Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah.
 Wallahu'alam
Barakallahu Fikum 
Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu
 


 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly   1 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu. Bismillahirrahmanirrahim Allahummashalli 'al...