Cari Blog Ini

Senin, 16 Juni 2014

Kebahagian dunia menurut Ibnu Abas Radiallahu An hum


 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.


Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.



“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”.
 


7 kebahagian dunia menurut Ibnu Abas Radiallahu An hum


Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yg terkenal dgn julukan Turjumaanul qur’an ( orang yang paling ahli dalam menerjemahkan Al Qur’an ) dan sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah Shalllahu 'alaihi wasalam, maka pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. 


Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi’in (generasi sesudah para Sahabat) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Ibnu Abbas menjawab bahwa ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :


Pertama... 


Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur. 

 Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yg diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah. Bila sedang menghadapi kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah Shalllahu 'alaihi wasalam  yaitu : “Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”. Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. 
Bila ia tetap “bandel” dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur! 



Kedua..... 

Al azwaju Ash shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh. 

Pasangan hidup yg sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yg pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim sholeh. Demikian pula seorang istri yg sholehan, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yg luar biasa dlm melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yg memiliki seorang istri yg sholehah.

 Ketiga....... 

al auladu al abrar, yaitu anak yang baik

Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dgn seorang anak muda yg pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : “Kenapa pundakmu itu ?” Jawab anak muda itu : “Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yg sudah udzur. 
Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. 
Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya”. 

 Lalu anak muda itu bertanya: ” Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua ?” Nabi  sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: “Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yg soleh, anak yg berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu”.

Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dgn menjadi anak yg soleh, dimana doa anak yg sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yg sholeh.



Keempat.... 

Albaitatush sholihah, yaitu lingkungan yg kondusif untuk iman kita. 

Yang dimaksud dengan lingkungan yg kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah. Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang2 yg ada disekitarnya. Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang2 yg sholeh.


Kelima..... 

Al malul halal, atau harta yang halal. 

Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya. Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. “Kamu berdoa sudah bagus”, kata Nabi SAW, “Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan”. Berbahagialah menjadi orang yg hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya.
Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.



Keenam...... 

Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama. 

Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya. Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yg menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya. Semangat memahami agama akan meng “hidup” kan hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yg selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yg penuh semangat memahami ilmu agama Islam.



Ketujuh....... 

Al Umru Al Mubaarok atau umur yg barokah.

Umur yg baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yg setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Lain halnya seseorang yg mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). 

Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yg belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yg diangankannya. 

Sedangkan orang yg mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. 

Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yg umurnya barokah.

Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 tanda kebahagiaan dunia.


Barakallahu Fikum 
Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu


Allahumma Sholi 'alaa Muhammad wa Uma wabarik 'alaihi wasalli, Allahumma sholi 'alaa Muhammad Biadadi Man shola 'alaihi wasali, Allahumma shali 'alaa Muhammad Biadadi Mal lam Anyushola' alaihi wasalli, Allahumma shali  'alaa Muhammad kama Tuhibbu Anyushola 'Alahi wasalli, Allahumma shali 'alaa Muhammad kama Amarta Anyyushola 'Alaihi wasalli, Allahumma shali 'alaa Muhammad kama Yasbagis shalawati 'alaihi wasalli....aminn Ya Wahhab..amin Ya "Alimun



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly   1 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu. Bismillahirrahmanirrahim Allahummashalli 'al...