Cari Blog Ini

Senin, 16 Juni 2014

Penuntut Ilmu



  Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
 



“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”

Penuntut Ilmu, Bertakwalah..

 “…Sesungguhnya ketakwaan adalah asas kebaikan seorang penuntut ilmu dan tanda bahwa dia bisa mengambil faidah dari ilmu yang dipelajarinya.

Karena termasuk sebab terbesar untuk merealisasikan pencarian ilmu syar’i yang shahih yang diambil dari al-Kitab dan as-Sunnah adalah takwa kepada Allah.

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ

“Bertakwalah kamu kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan ilmu kepadamu.” (al-Baqarah: 282)

Sebagian orang yang menisbatkan diri kepada ilmu dan kita merasa khawatir termasuk ke dalamnya  menyia-nyiakan waktu dalam hal yang tidak berfaidah, seperti qiila wa qoola (isu, desas-desus) dan perkataan kosong yang bisa menjauhkan dari Allah dan mengeraskan hati.

Engkau bisa mendapati banyak manusia yang hal ini menjadi kesibukan utamanya. Dan dia tidak melakukan shalat satu atau tiga rakaat di akhir malam, karena ada yang memalingkannya dari ketaatan kepada Allah.

Dia tidak menyadari bahwa dia ada di perantauan, berada di penyeberangan, hanya di tempat berlalu saja. Maka shalatlah seperti shalatnya orang yang akan berpisah (dengan dunia).

Jadilah di dunia ini bagaikan orang asing atau orang yang berjalan. Jika kamu di waktu sore, jangan tunggu sampai esok. Jika kamu di waktu pagi, jangan tunggu sampai sore. Sibukkanlah waktumu dengan ketakwaan kepada Allah, penuhi waktumu dengan ketakwaan kepada Allah, seperti shalat, puasa, ilmu, dan membaca al-Quran.
Sibukkanlah dirimu dengan cela yang ada padamu jangan menyibukkan diri dengan cela orang lain.


Kita melihat sebagian penuntut ilmu yang lemah ketakwaannya, keinginannya hanyalah membicarakan manusia.


Mereka memposisikan diri mereka  dengan kedangkalan ilmu mereka  sebagai imam jarh wa ta’dil. Mereka memenuhi sampah-sampah internet dari sisi ini. Padahal mereka ini tidaklah menolong Islam, tidak menghancurkan orang-orang kafir, dan tidak memberi manfaat kepada umat.


Salah seorang di antara mereka berbicara kepadamu seolah-olah dirinya adalah Yahya bin Ma’in, atau Ahmad bin Hanbal, padahal dia mungkin tidak bisa berwudhu dengan benar. Inilah yang kita alami belakangan ini.

Dan hal ini sama sekali tidak sesuai dengan (hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam)

اتَّقِ الله حيثما كنتَ ، وأتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحسَنَةَ تَمْحُهَا. وخالِقِ الناسَ بخلُق حسن

“Bertakwalah kepada Allah bagaimanapun keadaanmu. Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya akan menghapusnya. Dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang indah.”


Berikanlah busur itu kepada ahlinya. Tawadhu’ lah karena Allah, karena barangsiapa tawadhu karena Allah, niscaya Allah akan mengangkatnya. Serahkan urusan-urusan besar kepada para ulama Rabbaniyin yang spesialis dan terdepan, yang memiliki peran besar dalam melayani Sunnah, akidah dan dalam melayani Islam.


Hendaknya kaum muslimin secara umum dan para penuntut ilmu secara khusus, menjadikan takwa kepada Allah sebagai dengungan mereka siang dan malam, secara rahasia maupun terang-terangan. Hal ini jika mereka ingin sampai kepada keselamatan dan keridhaan Allah, jika mereka menginginkan ilmu syar’i yang shahih, yang diambil dari Al Quran dan as-Sunnah.


“Bertakwalah kamu bagaimanapun keadaanmu…”
Jika kamu ingin berbicara, maka ingatlah hadits ini.
Jika kamu ingin membentangkan tanganmu kepada sesuatu, ingatlah hadits ini.
Jika kamu ingin melangkahkan kakimu menuju sesuatu tempat, ingatlah hadits ini.
Jika kamu ingin menjarh (mencela) atau menta’dil (memuji) maka ingatlah hadits ini.
Jika kamu ingin menjadi penuntut ilmu yang sebenarnya dan jika kamu tidak menginginkannya berarti kamu bukan penuntut ilmu yang sebenarnya, maka ingatlah hadits ini.


Jadikan hadits ini sebagai pemandumu dalam semua tindak-tandukmu,
“Bertakwalah kamu bagaimanapun keadaanmu…”

Hendaknya titik-tolakmu dalam melakukan atau meninggalkan sesuatu adalah hadits ini.

اتَّقِ الله حيثما كنتَ ، وأتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحسَنَةَ تَمْحُهَا. وخالِقِ الناسَ بخلُق حسن

“Bertakwalah kepada Allah bagaimanapun keadaanmu. Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya akan menghapusnya. Dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang indah.”



Untuk menggerakkan lisanmu, (maka) bertakwalah kepada Allah bagaimanaipun keadaanmu…
Untuk mengerakkan pendengaran, penglihatan dan anggota badanmu, (maka) bertakwalah kepada Allah bagaimanaipun keadaanmu…

Artikel ini sangat penting bagi para penuntut ilmu secara khusus.

Maka ambillah faidah dari tulisan-tulisan para ulama dan masyayikh, dan tinggalkanlah gang-gang yang sempit…”


 Wallahu'alam



Barakallahu Fikum 
Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu 
 
 

 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim

Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly   1 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu. Bismillahirrahmanirrahim Allahummashalli 'al...