Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.
Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min
syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa
mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha
illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”
D Z
I K I R
Adalah
upaya pendekatan diri kepada Allah, Selain melaksanakan ibadah-ibadah yang
diwajibkan , sebaiknya kita juga melaksanakan ibadah-ibadah lain yang sunnah..
Diantaranya adalah ibadah sholat sunnah, memperbanyak sodaqoh maupun
memperbanyak dzikir kepada Allah swt.
Pada
kesempatan ini kita akan bahas tentang dzikir. Secara harfiah Dzikir berati
ingat, tentu saja ingat kepada Allah swt.
Tujuan
kita beribadah adalah untuk mengingat kepada Allah.
Karena
sesungguhnya dzikir itu diperintahkan oleh Allah untuk mengingat Dia ditiap
ruang dan waktu. Ketika malam atau siang, ketika kaya atau miskin, di waktu
sehat atau sakit. Singkatnya dalam keadaan apapun dan bagaimanapun, tidak
dibatasi uzur apapun.
Dzikir
merupakan upaya untuk mensucikan hati kita, dari kotoran-kotoran hati yang
dengan sengaja atau tidak telah kita corengkan kepadanya.
Proses
Dzikir :
*
Dzikir Lisan: dzikir ini diucapkan dengan lisan, ada yang melaksanakannya
dengan suara keras tapi ada yang lebih suka dengan pelan-pelan.
*
Dzikir Nafas: dalam melaksanakan dzikir ini pengucapan bacaannya seiring dengan
irama keluar-masuknya udara dalam kita bernafas.
*
Dzikir posisi: melaksanakan dzikir dalam posisi tertentu, tidak bergerak
sedikitpun, dalam jangka waktu tertentu pula.
*
Dzikir qolbu atau hati: dalam dzikir qolbu bacaannya dibaca dalam hati
* Dzikir
Sirri atau rahasia: Proses dzikir yang satu ini adalah sangat rahasia ketika
dzikir ini dilaksanakan hanya pedzikir dan yang dituju (Allah) saja yang tahu.
Makhluk lain tidak ada yang bisa mengetahuinya bahkan malaikatpun tidak tahu.
Dzikir
Lisan
Dzikir yang
dilakukan oleh lisan, diucapkan oleh mulut, yang di suarakan baik dengan suara
yang nyaring ataupun pelan.
Biasanya,
yang di dzikir kan berupa bacaan yang intinya permintaan maaf kepada Sang
Khalik, dengan harapan untuk mendapatkan Ampunan dari Allah. Ada juga bacaan
yang berupa pujian, mengagungkan asma Allah. Diantaranya: Istighfar,
subhanallah, Tasbih, Tahlil, tahmid dll.
Pada
tahap yang paling awal sebaiknya memperbanyak Istighfar yang dilaksanakan
secara Dzikir lisan, dengan harapan Allah berkenan mensucikan diri kita dari
dosa-dosa yang dilakukan oleh tubuh atau raga.
Sebab
jika kita sejenak merenungkan diri akan apa yang telah kita perbuat selama ini
sejak tubuh ini dilahirkan sudah berapa banyak dosa yang telah kita perbuat,
baik kita menyadarinya atau tidak.
Maka
membaca Istighfar secara Dzikir Lisan sangat penting artinya, ini adalah
tumpuan awal melangkah untuk menempuh Jalan yang suci ini.
Adab
berdzikir secara lisan, Allah swt adalah Maha Mendengar, jadi
ketika kita berdzikir lebih baik dengan suara yang pelan saja. Tapi dengan
sungguh-sungguh.
Ketika
melaksanakan Dzikir dianjurkan dalam keadaan suci dari hadas besar maupun
kecil. Serta suci dari najis.
Mengenai
jumlah hitungan dalam berdzikir kepada Allah swt,
Memang
Tidak ada salahnya kita menghitung-hitung jumlahnya, sudah berapa banyak kita
berdzikir kepada Allah, tapi rasanya kok kurang pas. Alangkah baiknya jika kita
tidak disibukkan dalam menghitung-hitung jumlah dzikir, tapi lebih sibuk dalam
proses berdzikir.
Janganlah
terpaku pada hitungan tapi perbanyaklah sebanyak-banyaknya,. Berdzikir setiap
saat, dimana saja, kapan saja.
Dzikir
Nafas
Maksudnya
adalah Dzikir yang beriringan dengan irama nafas, melaksanan dzikir ketika
menghirup dan menghembuskan nafas tanpa melambatkan atau mempercepat irama
nafas, jika hal ini dilanggar akibatnya sangat berbahaya bagi tubuh.
Sebelum
melaksanakan Dzikir Nafas harus benar-benar menguasai Dzikir Lisan,
jika Anda belum membaca Dzikir Lisan sebaiknya Anda Membacaya
dahulu sebelum melanjutkan membaca artikel ini untuk menghindari salah tafsir
atau salah dalam memahami. Dzikir Lisan
Dalam
melaksanakan Dzikir Nafas haruslah didampingi oleh seorang Pembimbing, karena
jika ada kesalahan sedikit saja dapat langsung di konsultasikan agar tidak
menjadi fatal, lebih bagusnya secara tatap muka. Banyak sekali orang yang
tergelincir pada tahap ini gara-gara ia terlalu yakin akan kemampuan dirinya.
Bacaan
yang didzikirkan sangatlah beragam tergantung dari tingkatan Salik yang
bersangkutan. Jika belum tahu tentang bacaannya cobalah bertanya kepada Guru/
Pembimbing/Mursyid atau apalah Anda memanggilnya.
Pada
tahap awal, dalam melaksanakan Dzikir Nafas, sebaiknya dalam kondisi tubuh yang
tenang, misalnya duduk, atau tiduran, supaya konsentrasi Anda tidak terganggu.
Setelah terbiasa melaksanakannya, silakan saja berdzikir sambil beraktifitas
melakukan kegiatan lain. misalnya berkendara atau bekerja.
Ketika
Kita menghirup Udara bersamaan dengan itu kita berdzikir kepada Allah, Oksigen
yang kita hirup diserap oleh paru-paru dan diikat oleh sel darah merah untuk
dibawa ke jantung dari jantung di alirkan ke seluruh tubuh, maka darah dan
seluruh anggota tubuhpun ikut berdzikir kepada Allah Ta a’ala
Jika
menanyakan berapa pahala yang diperoleh ? sebagai perbandingan adalah biasanya
yang berdzikir secara lisan adalah satu anggota tubuh, sedangkan ini adalah
seluruh Anggota tubuh ikut berdzikir kepada Allah, silakan hitung …
Sebenarnya
tidaklah Etis mempersoalkan pahala. Di beri pahala atau tidak kita seharusnya
tetap beribadah kepada Allah
Dzikir
Kolbu.
Setelah
kita membahas Proses Berdzikir, Dzikir Lisan, Dzikir Nafas Selanjutnya kita
akan membahas tentang Dzikir Kolbu. Pada tahap ini yang berdzikir adalah hati,
atau kolbu. Supaya kolbu lebih “hidup” dalam arti dapat merasakan Kehadiran
Illah, Robb.
Dalam
menjalani Jalan yang Suci ini, kedudukan dzikir Kolbu adalah sangat strategis
karena pada tahap inilah kolbu benar-benar dilatih dan dipersiapkan untuk
menerima Pancaran Nur Ilahi.
Dan
tentu saja untuk dipantulkan kembali, atas ijin Allah Ta’ala. Di awali dengan
dzikir lisan, dzikir nafas, baru kemudian kita memasuki dzikir Kolbu. Ambil
posisi yang nyaman, duduk atau tiduran juga boleh, diusahakan dalam
melaksanakan nya untuk tidak bergerak sama sekali.
. Kita
dzikir lisan, kemudian Dzikir Nafas, perlahan-lahan bacaan nya kita ucapkan
dalam hati seiring dengan irama nafas kita, jangan dipercepat ataupun
diperlambat. Tidak ada batasan jumlah atau waktunya. Sampai Kolbu merasakan
sesuatu yang sangat berbeda.
Latihan
ini dilakukan berulang-ulang selama kurun waktu tertentu dan harus dengan
panduan seorang Guru atau Mursyid atau Pembimbing. Jika ada yang menyimpang
atau tidak sesuai dengan arah tujuan dapat dengan segera diluruskan nya. Ingat
satu hal Jika ada suara-suara yang mengaku sebagai si A atau nabi atau wali A, JANGAN
PERCAYA karena itu pasti suara dari Iblis. Maka dari itu kita harus
didampingi seorang Pembimbing yang Benar.
Dzikir
Kolbu menuju Dzikir Abadi
Orang-orang
Islam yang selalu melanggengkan bershalawat Kepada Nabi dan berdzikir kepada
Allah swt, niscaya mereka bertambah dekat kepada Allah dan Rasulullah-Nya,
seperti sabda Rosullullah:
“Orang
yang paling utama bersamaku kelak pada hari kiamat adalah mereka yang palig
banyak membaca shalawat untukku.”
Dan
Rasulullah saw memperingatkan bilamana mereka tidak berdzikir dan bershalawat
di dalam kehidupannya, bahkan melalaikan sholawat dan berdzikir, mereka akan
merugi di hari kiamat, sebagaimana sabda beliau Nabi Muhammad saw:
“Tidaklah
sesuatu kaum duduk dalam suatu tempat dimana mereka tidak berdzikir kepada
Allah Azza wa Jalla serta membaca shalawat kepada nabi saw. kecuali mereka
menyesal kelak pada hari kiamat.”
Adapun
Dzikir Kolbu yang langgeng, yaitu dzikirnya para malaikat yang selalu patuh
kepada Allah swt. Dan selalu taat melaksanakan tugasnya masing-masing.
Sedangkan
manusia harus melalui latihan-latihan dalam melaksanakan Dzikir Kolbu kepada
Allah.
Di
saat latihan-latihan ber Dzikir Kolbu tentulah mengalami berbagai rintangan dan
hambatan tetapi harus dan tetap tabah, karena rintangan dan hambatan itu
sebagai cambuk semangat dalam melaksanakan Dzikir Kalbu kepada Allah, dalam
firman Allah dijelaskan disurat Al-A’raf ayat 205-206:
Dan
sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan
tidak mengeraskan suara diwaktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk
orang-orang yang lalai
Sesungguhnya
malaikat-malaikat yang ada disisi (Allah) (Tuhanmu tidaklah merasa enggan
menyembah Allah dan mereka mentasbihkanNya dan hanya kepadaNyalah mereka
bersujud.
Dzikir
Kolbu diawali dari dzikir lisan atau dzikir nafas, bila hatinya tergetar,
sekecil apapun getaran di hati / kalbu lalu dikembangkan ke seluruh anggota
tubuh. Dan dilanjutkan gerakan kalbu untuk ber Dzikir Kolbu, suarakan kalbumu
untuk mengatakan; Allah, Allah, Allah…
Proses
itu membutuhkan waktu, mungkin hanya satu hari atau dua hari, mungkin juga bisa
berbulan-bulan, sampai Anda mengalami pengalaman spiritual dalam dzikir posisi
yang di alam sana: memasuki tempat yang maha luas tak terlindungi oleh naungan
apapun, tempat itu terbuka amat luasnya terisi oleh para jamaah, yang sedang
berdzikir, tempat ini “ladang para jamaah” nya orang-orang yang sedang
berdzikir.
Kalau
sudah memasuki alam itu berarti kita sudah terpaling ke tempat jamaahNya dimana
di dalam al Qur’an ditegaskan disurat Al-Fajr ayat 27-30:
27.
hai jiwa yang tenang.
28.
kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas (ridlo) lagi diridhaiNya.
30.
maka masuklah kedalam jamaah hamba-hambaKu.
30.
dan masuklah ke dalam surgaKu.
DZIKIR Adalah upaya pendekatan diri kepada Allah, adi jangan di embel-embeli untuk tujuan yang lain selain hanya mendekatkan diri kepada-Nya dan mengharap akan keridhoan-Nya .
Wallahu'alam
Barakallahu Fikum
Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu
Barakallahu Fikum
Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu
Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar