Cari Blog Ini

Sabtu, 28 Juni 2014

Kitab Al-Muntahi-6, Syeh Hamzah Al-Fansuri


Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.

 

“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”
 Kitab Al-Muntahi. Syeh Hamzah Al-Fansuri-6
22. Jika demikian mengapa memandang seperti ombak dan laut? padahal kedua-duanya Esa jua…

23. Seperti kata syair:

Asalnya satu jua warnanya bermacam-macam
Rahasia ini bagi orang yang tahu saja dapat memakainya.

Syairnya lagi:
 Berahi dan yang berahi dan yang diberahikan itu ketiga-tiganya Esa jua
Apabila pertemuan tiada, perpisahan dimana akan ada?

24. Mengapa dikatakan bertemu dan berpisah itu dua? Hendaknya bagi yang mengetahui hakekatnya tiada dua. Seperti ombak dan laut esa jua, pada dzahirnya saja dua, tetapi bertemu pun tidak berpisah pun tidak, di dalamnya tiada di luarnya pun tiada.

Seperti kata Ghawth : Mana lagi acara ibadah yang lebih dari berjumpa kepadaMu ya Tuhanku?

Firman Allah swt : Sembahyang yang di dalamnya tiada lain selain Aku, dan yang menyembah ghaib.

Nyatalah disini bahwa yang disembah pun Ia jua, yang menyembah pun Hak. Seperti kata Mashakikh:
“Tiada mengenal Allah hanya Allah”
“Tiada mengetahui Allah hanya Allah”
“Tiada melihat Allah hanya Allah”

Dan seperti kata Shibli:

Aku seperti katak tinggal dalam laut
Jika kubukakan mulutku niscaya dipenuhi air;
Jika aku diam niscaya matilah aku dalam percintaanku.

25. Isyarat daripada Syeikh Sakdul Din : Jangan lagi dicari tidak akan diperoleh, jangan lagi dipandang tiada dilihat, karena perbuatan kita itu seperti angin di laut. Jikalau berhenti angin ombak pulang kepada asalnya..

Seperti Firman Allah QS Al Fajr 89: 27,28:
 Hai jiwa-jiwa yang tenang (Mutmainah), kembalilah kamu kepada Tuhanmu dengan redha dan diredhai, maka masuklah ke dalam surgaKu.

Artinya datangnya daripada laut (Dzat Allah), pulang pun kepada laut (Dzat Allah) jua.

Seperti kata-kata:

Surga orang zahid (peribadah) bidadari dan mahligai,
Surga orang berahi (kekasih) kepada perbendaharaan yang tersembunyi (Dzat Allah).

26. Di situlah tempat tinggal orang yang berahi kepada Allah, berahikan surga pun tidak, dengan neraka pun dia tidak takut, karena pada orang berahi yang wasal jannah (sampai surga), itulah yang dikatakan dalam firman Allah QS Al Fajr 89:29,30 : “Masuklah kamu dalam golongan hambaKu, dan masuklah kamu ke dalam surgaKu”.

Pulang ia kepada tempat perbandaharaan yang tersembunyi (Dzat Allah).

Seperti kata ahli Makrifatullah: “Barang siapa mengenal Allah maka ia itu musyrik, kenapa musyrik..? Karena ada dua…”

Dan juga kata ahli Allah: Yang fakir itu hitam (tiada) mukanya pada kedua negeri (Dzahir dan batin, yang ada hanya wajah Allah)

Dan Lagi: Aku telah karamlah pada laut yang tidak bersisi Dzat Allah,
Maka lenyaplah aku di dalamnya,
Daripada ada dan tiada pun aku tiadalah tahu.

Kata syair: Kembalilah aku daripada menuntut dan yang dituntut.
Dan berhimpunlah aku antara yang memberi karunia dan yang dikaruniai,
Dan kembalilah pada aku bagi adaMu.
Tiada engkau di dalamnya dan tiada aku.

Kata Syeikh Attar pula: Kembalilah, dari melihat tamasya tepuk dan tari,
 Nyawa pun diberi selesailah ia daripada tuntut.
Lagi kata: Kertas pun dibakar dan pinsil pun dipatahkan dan dakwa pun ditumpahkan dan nafas pun ditarik.

Lagi kata: Tuntut pun seteru dan kehendak pun sia-sia, dan wujud pun jadi dinding (hijab) tidak dapat diperoleh menghendaki damping dan cita, yang hadir segala nafs pun menjauhkan (menghijab).

27. Inilah kesudahan sekalian, inilah yang dikatakan Fana, inilah yang dikatakan alam Lahut, dapat juga dikatakan wasal (sampai), dikatakan mabuk (berahi Allah) .

Inilah kata Shah Ali Barizi: “Kepada pintu negeri yang Fana (yang tinggal hanya Allah) sujudlah aku”.
Ku bukakan kepalaku, maka pertunjukanlah mukaMu kepadaku.
Kata orang Pasai: Jika tidak tertutup maka tidak bertemu (Dzat Allah). yaitu, menjadi seperti dahulu kala seperti di alam Lahut, takkala dalam perbendaharaan tersembunyi, serta dengan TuhanNya.

Seperti biji benih dalam pohon, sungguhpun dzahirnya tidak kelihatan, hakekatnya Esa jua. Sebab itulah Mansur Al Halaj menyatakan: “Ana Al Hak” (Akulah Hak), manakala sebagian sufi yang lain menyatakan: Anallah (Aku Allah), karena adanya dirinya tidaklah dilihatnya lagi telah Fana, yang tinggal hanya Allah.

Wallahu'alam 
Barakallahu Fikum 

Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu 

 



 Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma shallii alaa Muhammad Nabiyyil ummi wa barik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Wa umma wabarik 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man shalla' alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad Biadadi man lam an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama tuhibbu an yushalli 'alaihi wassallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama amarta an yushalli 'alaihi wasallim
Allahumma shallii 'alaa Muhammad kama yasbaqhis shalawatu 'alaihi wasallim.
 

Allahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamasollaita'ala Ibrahim.
Wabarik'ala Muhammadin wa'ala ali Muhammadin kamabarakta'ala Ibrahima fil'alamin.
innaka hamidunmajid
amiin Ya Karim
amiin Ya Wahhab..amiin Ya "Alimun

 

Bersambung ......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly   1 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu. Bismillahirrahmanirrahim Allahummashalli 'al...