Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.
Bismillahirrahmanirrahim
Allahummashalli 'alaa Muhammad wa'alaa aalihi wa ashabihi wadlurriyatihi
washallim.
“Alhamdulillahi
nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa
waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman
yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa
syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya
ba’da.”.
13 Cara Menjaga Lisan
Perkataan itu adalah sebuah perkara yang besar, berapa banyak
dari perkataan buruk seseorang dapat menyebabkan kemarahan dari Allah
SWT dan menjatuhkan pelakunya kedalam jurang neraka. Berhati-hatilah
dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara, Allah
Ta’ala berfirman :
“Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan
mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia)
memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian
diantara manusia “. (An nisa:114)
Ingatlah bahwa disampingmu ada malaikat yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataanmu.
“Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah
kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya
malaikat pengawas yang selalu hadir” (Qaaf:17-18).
Dibawah ini 13 nasihat tentang adab-adab (sopan-santun dalam
kacamata syariat) bagi seorang muslim dalam upaya menjaga kata-kata
lisannya.
1. Bacalah Al qur’an dan bersemangatlah untuk menjadikan itu
sebagai wirid keseharianmu, dan senantiasalah berusaha untuk
menghafalkannya sesuai kesanggupanmu agar engkau bisa mendapatkan pahala
yang besar dihari kiamat nanti.
Dari abdullah bin ‘umar radiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, beliau bersabda :
“dikatakan pada orang yang senang membaca alqur’an: bacalah
dengan tartil sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan
tartil, karena sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang
engkau baca”. (HR.abu daud dan attirmidzi)
2. Tidaklah terpuji jika engkau selalu menyampaikan setiap
apa yang engkau dengarkan, karena kebiasaan ini akan menjatuhkan dirimu
kedalam kedustaan.
Dari Abu hurairah radiallahu ‘anhu,sesungguhnya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan
sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia
dengarkan.” (HR.Muslim dan Abu Dawud)
3. Jauhilah dari sikap menyombongkan diri (berhias diri)
dengan sesuatu yang tidak ada pada dirimu, dengan tujuan membanggakan
diri dihadapan manusia.
Dari aisyah radiyallahu ‘anha, ada seorang wanita yang
mengatakan: “wahai Rasulullah, aku mengatakan bahwa suamiku memberikan
sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak diberikannya.” , berkata
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam : “orang yang merasa
memiliki sesuatu yang ia tidak diberi, seperti orang yang memakai dua
pakaian kedustaan.” (muttafaq alaihi)
4. Sesungguhnya dzikrullah (mengingat Allah) memberikan
pengaruh yang kuat didalam kehidupan ruh seorang muslim, kejiwaannya,
jasmaninya dan kehidupan masyarakatnya. Maka
bersemangatlah untuk senantiasa berdzikir kepada Allah ta’ala, disetiap
waktu dan keadaanmu. Allah ta’ala memuji hamba-hambanya yang mukhlis
dalam firman-Nya :
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring…” (Ali imran:191).
5.
Jika engkau hendak berbicara,maka jauhilah sifat merasa
kagum dengan diri sendiri, sok fasih dan terlalu memaksakan diri dalam
bertutur kata, sebab ini merupakan sifat yang sangat dibenci Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, dimana Beliau bersabda :
“sesungguhnya
orang yang paling aku benci diantara kalian dan
yang paling jauh majelisnya dariku pada hari kiamat : orang yang
berlebihan dalam berbicara, sok fasih dengan ucapannya dan merasa
ta’ajjub terhadap ucapannya.” (HR.Tirmidzi,Ibnu Hibban dan yang
lainnya dari hadits Abu Tsa’labah Al-Khusyani radhiallahu anhu)
6. Jauhilah dari terlalu banyak tertawa,terlalu banyak berbicara dan berceloteh.
Jadikanlah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,
sebagai teladan bagimu, dimana beliau lebih banyak diam dan banyak
berfikir beliau Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, menjauhkan diri
dari terlalu banyak tertawa dan menyibukkan diri dengannya. Bahkan
jadikanlah setiap apa yang engkau ucapkan itu adalah perkataan yang
mengandung kebaikan, dan jika tidak, maka diam itu lebih utama bagimu.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, bersabda :
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,maka
hendaknya dia berkata dengan perkataan yang baik,atau hendaknya dia
diam.” (muttafaq alaihi dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu)
7. Jangan kalian memotong pembicaraan seseorang yang sedang berbicara atau membantahnya, atau meremehkan ucapannya.
Bahkan jadilah pendengar yang baik dan itu lebih beradab bagimu, dan
ketika harus membantahnya, maka jadikanlah bantahanmu dengan cara yang
paling baik sebagai syi’ar kepribadianmu.
8. Berhati-hatilah dari suka mengolok-olok terhadap cara
berbicara orang lain, seperti orang yang terbata-bata dalam berbicara
atau seseorang yang kesulitan berbicara. Allah Ta’ala berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang
laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan
itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan
merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih
baik.” (QS.Al-Hujurat:11)
9.
Jika engkau mendengarkan bacaan Alqur’an, maka berhentilah dari
berbicara, apapun yang engkau bicarakan, karena itu merupakan adab
terhadap kalamullah dan juga sesuai dengan perintah-Nya, didalam
firman-Nya:
Artinya: “dan apabila dibacakan Alqur’an,maka dengarkanlah
dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian diberi rahmat”.
Qs.al a’raf :204
10. Bertakwalah kepada Allah,bersihkanlah majelismu (dimana
engkau berkumpul) dari ghibah (gossip) dan namimah (adu domba)
sebagaimana yang Allah ‘azza wajalla perintahkan kepadamu untuk
menjauhinya. Bersemangatlah engkau untuk menjadikan
didalam majelismu itu adalah perkataan-perkataan yang baik,dalam rangka
menasehati,dan petunjuk kepada kebaikan.
Didalam hadits Mu’adz radhiallahu anhu tatkala beliau
bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam: apakah kami
akan disiksa dengan apa yang kami ucapkan? Maka jawab Rasulullah
Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“engkau telah keliru wahai Mu’adz, tidaklah manusia
dilemparkan ke Neraka diatas wajah-wajah mereka melainkan disebabkan
oleh ucapan-ucapan mereka.” (HR.Tirmidzi,An-Nasaai dan Ibnu Majah)
11. Berhati-hatilah -semoga Allah menjagamu- dari menghadiri
majelis (pertemuan/ perkumpulan) yang buruk dan berbaur dengan para
pelakunya, dan bersegeralah-semoga Allah menjagamu- menuju majelis yang
penuh dengan keutamaan, kebaikan dan keberuntungan.
12. Jika engkau duduk sendiri dalam suatu majelis, atau
bersama dengan sebagian saudara/imu, maka senantiasalah untuk berdzikir
mengingat Allah ‘azza wajalla dalam setiap keadaanmu sehingga engkau
kembali dalam keadaan mendapatkan kebaikan dan mendapatkan pahala. Allah ‘azza wajalla berfirman:
Artinya: “(yaitu) orang – orang yang mengingat Allah sambil
berdiri,atau duduk,atau dalam keadaan berbaring” (QS..ali ‘imran :191)
13. Jika engkau hendak berdiri keluar dari majelis, maka ingatlah untuk selalu mengucapkan:
“maha suci Engkau ya Allah dan bagimu segala pujian,aku
bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk disembah kecuali Engkau,
aku memohon ampun kepada-Mu, dan aku bertaubat kepada-Mu”
Semoga kita semua dijauhkan dari segala kesalahan kita dalam menjaga Lisan di saat bertutur Kata.
Barakallahu Lana Walakum
Allahumma Sholi 'alaa Muhammad wa Uma wabarik 'alaihi wasalli, Allahumma sholi 'alaa Muhammad Biadadi Man shola 'alaihi wasali, Allahumma shali 'alaa Muhammad Biadadi Mal lam Anyushola' alaihi wasalli, Allahumma shali 'alaa Muhammad kama Tuhibbu Anyushola 'Alahi wasalli, Allahumma shali 'alaa Muhammad kama Amarta Anyyushola 'Alaihi wasalli, Allahumma shali 'alaa Muhammad kama Yasbagis shalawati 'alaihi wasalli....aminn Ya Wahhab..amin Ya "Alimun
Allahumma Sholi 'alaa Muhammad wa Uma wabarik 'alaihi wasalli, Allahumma sholi 'alaa Muhammad Biadadi Man shola 'alaihi wasali, Allahumma shali 'alaa Muhammad Biadadi Mal lam Anyushola' alaihi wasalli, Allahumma shali 'alaa Muhammad kama Tuhibbu Anyushola 'Alahi wasalli, Allahumma shali 'alaa Muhammad kama Amarta Anyyushola 'Alaihi wasalli, Allahumma shali 'alaa Muhammad kama Yasbagis shalawati 'alaihi wasalli....aminn Ya Wahhab..amin Ya "Alimun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar