Cari Blog Ini

Sabtu, 28 Juni 2014

Setiap Kita Punya Jin "Qarin" dan Alam Jin

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu.


Bismillahirrahmanirrahim



“Alhamdulillahi nasta’iinuhu wanastagh firuhu wana’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa waminsayyi ati a’ maalinaa man yahdihillahu falaa mudhilla lahu waman yudhlil falaa haadiya lahu, asyhadu anlaa ilaha illallaahu wah dahulaa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu warasuuluhu la nabiya ba’da.”.
Qarin
Waman yahksu 'anzikrir rahmaani nukhoyish lahu saiytonan fahuwa lahu qarinun,.. "barangsiapa ygberpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan
(yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya". (Az Zukhruf 36).


1~~   Qarin
Nah, kalau di artikan dari ayat itu maka Qarin adalah mahluk yg menyertai kita dan siapa saja dan mahluk untuk atau qarin untuk orang yg lupa zikir para Ya Rahman adalah setyton..
Untuk orang yg selalu ingat dan bertaqwa adalah malaikat. Intinya Qarin itu ada dua macam yaitu qorin/pendamping setan untuk orang2 yg lalai dan qarin/pendamping Malaikat untuk orang yg bertaqwa.

Qarin/pendamping syaitan inilah yg membisikan kejahatan dan qarin malaikat membisikan kebaikan. Beda lagi dengan Khotir, khotir adalah ruh hasil amal ibadah kita yg otomatis untuk melindungi kita sekaligus diwariskan untuk anak cucu. Nah, kalau di bahas ini berkaitan dengan Amal ibadah bermanfaat, amal dzariah dan anak sholeh yg di jadikan penolong di alam kubur.

Misal,.. tak heran jika seorang keturunan Wali Allah selalu di lindungi dari mara bahaya karena dia di lindungi oleh kahtir ibadah kakeknya.
Umpama di tabrak mobil tidak luka sedikitpun sedang dia tdk pernah belajar ilmu kekebalan atau sebaginya, itu adalah Khatir dari amal ibadah orang yg terdahulu.

Dua macam pengertian ini sangat baik di bahas karena sangat jarang, dan dua hal ini hanya di bahas oleh para ahli Mukasyafah atau para ahli mujahaddah. Jika kita sudah mepelajari dua hal ini maka kita akan berhati-hati dalam adap ahlak amal ibadah kerena apabila salah atau kita bermaksiat maka imbasnya bukan hanya pada diri kita tapi juga pada anak cucu dan terus bekesenambungan, Maka siapa yg jahat sebenarnya adalah telah menjahati keturunannya.

Antara kita Qarin dan Khatir ini berkaitan erat.
Buat contoh sederhana (Ma'af bukan nakut-nakuti) Jika seseorang ber Zina maka hatinya telah di kuasai Qarin Syaitan, terjadilah zinah itu maka akibat zinah itu terbitlah ruh khatir zina.

Nah, qarin ini terus hidup karena dia syaitan (syetan itu 2 jenis jenis Jin dan Manusia baca An Naas) karena dia jin maka beumur panjang kita meninggal qarin tadi tetap hidup turut menyertai qarin syetan anak kita berarti qarin syetan anak kita mangkin kuat karena ada kawanya.

Lalu Khatir (ruh perbuatan) zina tadi pun tidak mati ia akan hidup terus selain merong-rong alam kubur kita juga merongrong anak cucu kita.
Begitu juga sebaliknya jika kita Ber Amal Ibadah misal sedekah.
Maka Qarin malaikat akan terus mendampingi Qalbu kita untuk sedekah juga terus mendampingi qalbu anak cucu kita.

Lalu khatir sedekah pun demikian, ia akan menolong kita di berbagai kesulitan, akan melindungi kita dan anak cucu kita dari mara bahaya.
Inilah yg ana maksud dgn Qadarul Mu’allaq atau takdir yg bisa berubah.

'Ilmu Islam itu bukan hanya Usul, Fiqih dan Tauhid tapi ada Ilmu Islam yg Hilang dinamakan Ilmu Mukasyafah.
Dan penjelasan seperti ini hanya pada Ilmu Muklasyafah.
semua ini timbal balik AMAL yg tertingal dan menolong kita di alam kubur itu Anak yg sholeh, amal Dzariah dan Ilmu yg bermanfaat. Sebenarnya ini bukan untuk kita di Alam kubur saja tapi sebaliknya ini juga untuk kelanjutan keturunan kita.

Dari keterangan ini terbuka rahasia mengapa para Wali Allah itu enggan meninggalkan Ibadah dan takut akan dosa, karena mereka melihat. Inalladzi na amanu idza masahum thaifun minassaiytoni nazakaru faidzahum mubshirun, "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya".( Al A'raaf 201).
Maka itu para Wali dan para Mujahaddah enggan berbuat dosa karena mereka melihat hasil perbuatan mereka..
Ternyata dosa itu berbentuk.

Allah swt Itu rahman lagi Rahim, dosa yg tidak di ampuni cuma syirik. untuk mengugurkan kekuatan qarin dan Khatir yg menyesatkan bagi kita dan anak cucu sangat mudah. Hanya ibadah dan zikrullah, zikir aja terus INSAALLAH selesai. Zikir sambil masak, zikir sambil mandi,zikir sambil tidur, zikir sambil santai dal lain2, otomatis khatir amal ibadah berlipat dan Qarin malaikatpun menjadi kuat.
Coba deh kalau mau zina zikir terus kapan perlu mape teriak2 pasti ngga jadi tu zina..!
ina sholat Anil fahsai wak mungkar, bi zikrullahi akbar, " Sholat itu mencegah keji dan mungkar dengan zikir lebih besar".

Maksud zikir itu ingat, saat bedagang ingatlah pada Allah dan hukum2 syar'i nya maka kan jadi pedang (penghapus dosa) yang jujur.
Bi dzikrulahi tadhzmainul qulun,.. "dengan mengingat Allah hati mejadi tentram",.. ( Ar Ra'd 28),

Syetan itu identik dengan was-was, cobalah berzikir maka hilang was-was dan Isya Allah Qadarul Mu’allaq kita dan keturunan pun akan membaik. Insya Allah zikir kita membuat Qarin Malaikat dan Khatir ibadah menjadi berlipat-lipat, Maha Suci Allah Malikil 'Ilmu.

Kalau kepercayaan di Jawa, itu namanya "Sedulur Papat" yang mirip dengan kita. Dan saudara kita itu ada yang baik dan ada yang jahat, ada yang menasehati dan ada juga yang mengajak maksiat.

 2.~~ Alam Jin
بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمٰنِ الرَّ حِيْمِ
ALAM jin adalah alam yang berdiri sendiri, ia terpisah dan berbeda dengan alam manusia namun keduanya hidup dalam dunia yang sama, kadang tinggal dalam rumah yang dibangun atau di diami manusia.

Keduanya pun mempunyai kesamaan yakni berkewajiban untuk beribadah kepada Allah: “Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanyalah untuk beribadah kepadaKu” (QS. Adz-Dzariyat 51:56).

Menurut Ibnu Aqil sebagaimana dikutip asy-Syibli dalam bukunya Akam al-Marjan fi Ahkam al- Jann, mengatakan bahwa makhluk ini disebut dengan jin karena secara bahasa jin artinya yang tersembunyi, terhalang, tertutup. Disebut jin, karena makhluk ini terhalang (tidak dapat dilihat) dengan kasat mata manusia. Oleh karena itu, bayi yang masih berada di dalam perut ibu, disebut janin (kata janin dan jin memiliki kata dasar yang sama yakni jann) karena ia tidak dapat dilihat dengan mata.

Demikian juga orang gila dalam bahasa Arab disebut dengan majnun (dari kata jann juga) karena akal sehatnya sudah tertutup dan terhalang.

Sedangkan kata syaithan, dalam bahasa Arab berasal dari kata syathona yang berarti ba’uda (jauh, yakni yang selalu menjauhkan manusia dari kebenaran). Kemudian kata syaithan ini digunakan untuk setiap mahluk berakal yang durhaka dan membangkang (kullu ‘aat wa mutamarrid).

Pada awalnya istilah setan (syaitan) ini diberikan kepada salah satu golongan jin (Iblis) yang beribadah kepada Allah dan tinggal bersama dengan malaikat di dalam surga. Akan tetapi ketika mereka menolak untuk sujud kepada Adam karena membangkang kepada perintah Allah, maka diusirnya dari surga dan sejak itu ia menjadi makhluk yang terkutuk sampai hari kiamat kelak.

Tidak semua jin adalah Setan (syaitan). Karena, jin juga ada yang shaleh, ada yang mukmin. Jadi setan hanyalah ditujukkan untuk jin yang membangkang (kafir, munafik, musyrik dst). Demikian juga tidak semua setan adalah jin. Karena dalam surat an-Nas ditegaskan, bahwa setan juga ada dari golongan manusia. Setiap manusia yang membangkang, durhaka dan selalu menjauhkan manusia lainnya dari petunjuk Allah, mereka dinamakan syaithan.

Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang shaleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.(al-Jin 72:11)

Dilihat dari struktur kalimat, atau dalam tinjauan kaidah sharfiyah, setan (syaitan) merupakan bentuk kalimat isim ‘alam (nama sesuatu) dia adalah laqab (gelar) yang diberikan Allah kepada setiap mahluk yang berakal (jin dan manusia) yang membangkang terhadap perintah Allah. Oleh karenanya penyebutan syaitan (setan) dapat dikenakan kepada jin dan manusia sebagaimana tersurat dalam ayat-ayat diatas.
Merujuk kepada kisah Adam dan Iblis dari ayat 12-20 surat al-‘Araf, gelar setan diberikan Allah untuk pertama kalinya kepada Iblis tatkala dia menyatakan alasan penolakan untuk sujud kepada Adam. Dan pada surat Thaha 20:117 , Allah memberi peringatan kepada Adam bahwa mahluk yang terkutuk itu akan menjadi musuh Adam dan Istrinya. Dan pada surat Yasin 36:60 ,

Allah menegaskan kembali gelar setan diberikan kepada musuh Adam tersebut dan dijadikan peringatan bagi anak cucu Adam. Berikut runtut ayat-ayat dimaksud yang artinya;
1. Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis: “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”.

Allah berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka ke luarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina”. Iblis menjawab: “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”. Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.”

Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). Allah berfirman: “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya”. (Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang dzalim”.
Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)”. (Al-‘Araf 7:12-20
)
2. Maka kami berkata: “Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.(Thaha 20:117
)
3. Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”, (Yasin 36: 60)
Adapun Iblis terambil dari kata al-balas yang berarti orang yang tidak mempunyai kebaikan sedikitpun (man la khaira ‘indah), atau terambil dari kata ablasa yang berarti putus asa dan bingung (yaisa wa tahayyara).

Disebut iblis (putus asa) karena mereka merasa putus asa dengan rahmat Allah, juga disebut iblis lantaran mereka tidak pernah berbuat kebaikan sedikitpun. Menurut satu riwayat, dahulunya iblis ini bernama Naail, akan tetapi sejak ia membangkang dan menolak perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, ia dirubah nama menjadi syaithan



 Barakallahu Lana Walakum

 Allahumma Sholi ala Muhammad wa Uma wabarik alaihi wasali, Allahumma sholi ala Muhammad Biadadi Man shola alaihi wasali, Allahumma shali ala Muhammad Biadadi Mal lam Anyushola alaihi wasali, Allahumma shali ala Muhammad kama Tuhibbu Anyushola Alahi wasali, Allahumma shali ala Muhammad kama Amarta Anyyushola Alaihi wasali, Allahumma shali ala Muhammad kama Yasbagis shalawati alaihi wasali....aminn Ya Wahhab..amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly

Risalah Alladuniyah-Imam Ghazaly   1 Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatu. Bismillahirrahmanirrahim Allahummashalli 'al...